Sebagai bagian dari upaya mendorong kemajuan budaya literasi di wilayah tertinggal, terdepan, dan terluar (3T), Sekretaris Komisi II DPRD Nagekeo, Kosmas Lawa Bagho, bersama Direktur Inovasi NTT berkolaborasi dengan Institut Teknologi Bandung (ITB) dan Yayasan Litara Bandung dalam menyelenggarakan pelatihan literasi berbasis komunitas.

Pelatihan ini dilaksanakan pada 14–15 Mei 2025 dan melibatkan tiga desa di Kabupaten Nagekeo: Nagerawae, Focodolorawe, dan Alorawe. Kegiatan ini diikuti oleh warga setempat dan pelajar, dengan tujuan meningkatkan keterampilan dasar membaca, menulis, dan berhitung (calistung), serta menanamkan kebiasaan literasi sejak usia dini.

Kosmas menyatakan bahwa pelatihan ini diharapkan mampu mendorong terciptanya budaya membaca, menulis, dan berhitung di kalangan pelajar maupun masyarakat pedesaan. Dalam kegiatan tersebut, hadir dua narasumber utama: Ir. Tubagus Furqon Sofhani, M.A., Ph.D. dari ITB sebagai Ketua Pengabdian Masyarakat Skema Button-Up 2025, dan Sofie Dewayani, Ph.D., Direktur Riset dan Pengembangan Yayasan Litara.

Menurut Kosmas, program ini menjadi percontohan pengembangan literasi komunitas di NTT dan diharapkan dapat melahirkan generasi dengan kemampuan komunikasi yang mumpuni. Ke depannya, kegiatan ini akan dilanjutkan dengan pendampingan intensif selama sembilan bulan. Selain itu, DPRD Nagekeo tengah menyusun Raperda tentang Akselerasi Budaya Literasi sebagai landasan hukum gerakan literasi daerah.

Sementara itu, Ir. Tubagus menegaskan bahwa keikutsertaan ITB merupakan wujud pengabdian kepada masyarakat dalam kerangka Tri Dharma Perguruan Tinggi. Program ini tak hanya bertujuan meningkatkan kemampuan dasar, namun juga membuka ruang dialog antarkomunitas untuk berbagi praktik baik dalam pendidikan literasi. Kabupaten Nagekeo pun diharapkan dapat menjadi pelopor gerakan literasi di wilayah NTT.

Berita Terkait: 

rri.co.id: Penguatan Kapasitas Masyarakat Desa Montong Ajan bersama Tim Kolaborasi ITB