Desa wisata merupakan konsep yang mengoptimalkan potensi suatu desa dengan menjadikan kearifan lokal, budaya, dan lingkungan sebagai daya tarik wisata. Pengembangan desa wisata membawa dampak positif bagi masyarakat, seperti peningkatan perekonomian dan munculnya peluang usaha baru.
Menyadari potensi tersebut, Kelompok 2 KKN-D ITB 2024 mengangkat tema desa wisata dalam program KKN mereka di Kampung Cimanggu, Desa Parungbanteng, Kabupaten Purwakarta. Kampung ini terletak di kawasan Waduk Jatiluhur, waduk terbesar di Indonesia, yang terkenal sebagai lokasi pemancingan. Salah satu daya tarik utama Kampung Cimanggu adalah pemandangan indahnya, terutama saat matahari terbenam, yang memiliki potensi besar untuk menarik wisatawan.
Dalam implementasinya, kelompok yang menamai diri mereka MANCINGMANI2C menjalankan berbagai program kerja untuk mengembangkan Kampung Cimanggu sebagai desa wisata. Beberapa program utama yang dilakukan adalah pembangunan spot foto dan gapura.
Spot foto yang dibangun berbentuk dermaga berbentuk huruf T, berlokasi di tepi waduk dengan latar belakang pegunungan sekitar Waduk Jatiluhur. Dermaga ini dirancang untuk memfasilitasi wisatawan yang ingin mengabadikan momen dengan pemandangan alam yang menakjubkan. Pembangunannya berlangsung selama 12 hari, mulai dari 8 hingga 20 Agustus 2024.
Akses menuju spot foto ini dapat ditempuh melalui jalur darat maupun air, dengan jalur air lebih mudah diakses dari pusat kota menggunakan perahu dari Galungpit. Meskipun akses darat masih kurang optimal, kelompok KKN melihat adanya potensi besar yang perlu diperkenalkan lebih luas. Untuk meningkatkan aksesibilitas, mereka membangun gapura dan memasang papan petunjuk jalan di sepanjang rute darat menuju lokasi spot foto. Selain itu, mereka juga melakukan promosi melalui Instagram untuk menjangkau lebih banyak wisatawan.
Sebagai upaya keberlanjutan, kelompok ini menyusun masterplan untuk pengembangan Kampung Cimanggu menjadi desa wisata yang lebih terstruktur. Mereka juga mengadakan sosialisasi digital marketing bagi warga setempat, membahas strategi pemasaran digital agar Kampung Cimanggu dapat dikenal lebih luas. Pada awalnya, media sosial dikelola oleh tim KKN, namun setelah sosialisasi, harapannya warga dapat melanjutkan pengelolaan promosi secara mandiri.
Pengembangan desa wisata merupakan proses yang membutuhkan waktu dan kesinambungan. Melalui program yang telah dijalankan, Kelompok 2 KKN-D ITB berharap dapat meningkatkan kesadaran warga akan potensi desa mereka dan menjadi langkah awal dalam membangun Kampung Cimanggu sebagai destinasi wisata yang lebih berkembang di masa depan.
Berita Terkait:
kaltim.tribunnews.com: Pengembangan Desa Wisata Pemancing di Kampung Cimanggu oleh Mahasiswa ITB