Utjok W. R. Siagian
Industri migas Indonesia saat ini mengalami situasi keterpurukan dalam peranannya menunjang perekonomian nasional. Produksi minyak terus menurun secara pasti, sementara kebutuhan minyak terus meningkat seiring dengan pembangunan, sehingga Indonesia makin dalam menjadi negara pengimpor minyak.
Produksi minyak terkait dengan cadangan minyak yang terus menurun. Selama ini penambahan cadangan mengandalkan kepada hasil eksplorasi untuk menemukan cadangan baru.
Selama ini pola pikir bahwa cadangan hanya dapat ditingkatkan melalui eksplorasi (ekstensifikasi). Pemikiran alternatif adalah melalui intensifikasi, yaitu meningkatkan recovery factor melalui teknologi enhanced oil recovery (EOR).
Studi ini memperlihatkan hasil analisis terhadap usaha kegiatan EOR yang telah dan sedang dilakukan di lapangan Meruap yang menggunakan bahan kimia SeMar yang diproduksi di dalam negeri. Studi ini juga mengevaluasi prospek penerapan EOR di masa depan terhadap ekonomi nasional.
Peneliian ini bermaksud untuk mengevaluasi penerapan teknologi EOR sebagai alternatif peningkatan produksi minyak di Indonesia. Kasus yang diambil adalah penggunaan bahan kimia SeMar yang telah dicobakan di Lapangan Meruap dan memberikan hasil positif. Tujuan penelitian mencakup: Mengevaluasi hasil penggunaan bahan kimia SeMar terhadap produksi lapangan Meruap, dan Memperkirakan prospek penerapan teknologi EOR untuk meningkatkan produksi minyak nasional. Peneliian ini bermaksud untuk mengevaluasi penerapan teknologi EOR sebagai alternatif peningkatan produksi minyak di Indonesia. Kasus yang diambil adalah penggunaan bahan kimia SeMar yang telah dicobakan di Lapangan Meruap dan memberikan hasil positif. Tujuan penelitian mencakup: Mengevaluasi hasil penggunaan bahan kimia SeMar terhadap produksi lapangan Meruap dan Memperkirakan prospek penerapan teknologi EOR untuk meningkatkan produksi minyak nasional.
Lapangan Meruap terletak di Provinsi Jambi. Kabupaten/Kecamatan Sarolangun. Keberadaan minyak ditemukan oleh Huffco di tahun 1974, dan saat ini Meruap dikelola oleh KSO-Pertamina EP – Samudera Energi BWP Meruap. Lapangan Meruap termasuk kategori lapangan minyak tua karena telah melewati puncak produksinya serta sumur-sumur produksinya memiliki water cut yang cukup tinggi. Lapangan Meruap dapat ditingkatkan produksinya dengan memberikan perlakuan khusus terhadap sifat keterikatan antara sistem minyak, air formasi, dan pori-pori batuan dalam sistem batuan reservoir. Perlakuan khusus tersebut dengan merubah sifat fisik keterikatan antara pori-pori batuan dengan minyak di dalam lingkungan air formasi, dengan cara memberikan bahan kimia kedalam sistem batuan reservoir tersebut.