Analisis Status Keberlanjutan dan Strategi Pengembangan Usaha Budidaya Ikan Karamba Jala Apung untuk Keberlanjutan Usaha dalam Menjaga Ketahanan Pangan (Kasus di Desa Janghari, Waduk  Cirata, Kecamatan Mande, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat)
Nama Peneliti (Ketua Tim)

Gede Suantika



Ringkasan Kegiatan

Budidaya keramba jaring apung (KJA) merupakan salah satu metode budidaya perikanan strategis dalam mendukung ketahanan pangan lokal di Indonesia. Namun, praktik budidaya tersebut tidak ramah lingkungan akibat manajemen kurang optimal, sehingga menjadi tantangan utama budidaya KJA. Keadaan tersebut terlihat di Desa Janghari, Waduk Cirata, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat. Permasalahan seperti degradasi kualitas air, penurunan produktivitas, dan keberadaan penyakit mengancam keberlanjutan usaha budidaya ini. Pengabdian masyarakat ini bertujuan untuk menentukan status keberlanjutan dan strategi pengembangan budidaya KJA sebagai dasar pelatihan bagi pembudidaya. Metode yang digunakan meliputi focus group discussion dengan analisis RAPFISH untuk menilai status keberlanjutan, serta SWOT dan Quantitative Strategic Planning Matrix (QSPM) untuk merumuskan strategi pengembangan. Berdasarkan temuan penelitian, diketahui bahwa budidaya KJA di Jangari, Waduk Cirata kurang berkelanjutan (48.3), sehingga disusun 12 strategi pengembangan untuk meningkatkan keberlanjutan budidaya KJA. Strategi pengembangan tersebut mengarah pada peningkatan kapasitas pembudidaya, pengelolaan sumber daya dan lingkungan, penguatan kelembagaan, serta peningkatan nilai ekonomi. Berdasarkan strategi prioritas diketahui bahwa peningkatan kapasitas pembudidaya penting dilakukan, oleh karena itu dilakukan pelatihan kepada pembudidaya aktif dengan fokus pada praktik budidaya berkelanjutan. Topik pelatihan tersebut diantaranya persiapan budidaya, kegiatan budidaya, dan pengelolaan limbah budidaya. Kegiatan ini sangat bermanfaat dimata pembudidaya dan berhasil meningkatkan pengetahuan serta keterampilan mereka. Program ini, juga mendukung program ekonomi biru untuk praktik perikanan yang berkelanjutan.



Capaian

Menentukan status keberlanjutan dan strategi pengembangan usaha budidaya keramba jaring apung di Desa Janghari, Waduk Cirata Kabupaten Cianjur, Jawa Barat. Meningkatkan pengetahuan cara budidaya keramba jaring apung berkelanjutan bagi pembudidaya di Desa Janghari, Waduk Cirata Kabupaten Cianjur, Jawa Barat.



Testimoni Masyarakat

Pengabdian masyarakat berkaitan dengan budidaya keramba jaring apung berkelanjutan membawa manfaat besar bagi berbagai pihak. Bagi pembudidaya keramba jaring apung (KJA) Desa Janghari memperoleh pengetahuan dan keterampilan baru untuk menjaga keberlanjutan budidaya, meningkatkan kualitas hidup, serta mengelola lingkungan dengan lebih baik. Bagi pemangku kepentingan, membantu dalam menjalankan program pemerintah yang berlangsung dan memberikan rekomendasi perbaikan dalam budidaya keramba jaring apung berkelanjutan. Bagi tim pengabdian masyarakat, program ini membuka peluang untuk riset lebih lanjut terkait teknologi dan praktik budidaya KJA berkelanjutan yang dapat diterapkan di daerah lain. Bagi Sekolah Ilmu dan Teknologi Hayati (SITH) kegiatan ini memperkaya data penelitian dan kebermanfaatan civitas akademika bagi masyarakat luas. Bagi ITB, program ini memperkuat peran lembaga dalam pengabdian masyarakat dan menjalankan tugas tridarma perguruan tinggi lembaga. Dengan terlibat langsung dalam kegiatan pemberdayaan masyarakat, ITB dapat berperan aktif dalam menyelesaikan masalah lingkungan dan sosial melalui pendekatan ilmiah dan teknologi, serta mengasah keterampilan mahasiswa dalam memberikan pengabdian masyarakat melalui program MBKM.