Rofiq Iqbal
Air bersih layak merupakan salah satu poin target dalam pembangunan berkelanjutan Sustainable Development goals - SDG’s), namun pada kenyataannya akses air bersih masih sulit dijangkau oleh sebagian warga, khususnya akses air minum. Masalah akses air minum ini disebabkan kualitas sumber air yang tidak memenuhi kriteria untuk dijadikan sebagai sumber air minum. Dari persoalan inilah muncul ide untuk melakukan pengabdian masyarakat dalam upaya meningkatkan akses air minum layak dengan memberikan teknologi pengolahan air bersih di bawah program Pengabdian Masyarakat 3T Wilayah Indonesia Timur - ITB dan Kemendes Tahun 2024. Desa yang menjadi tujuan dalam pengembangan teknologi pengolahan air ini adalah Desa Kalilam, Merauke, Papua Selatan. Desa Kalilam pernah mendapatkan bantuan sumur bor beserta alat filtrasi air dari Bupati pada tahun 2013, tetapi saat Bupati tidak menjabat lagi alat tersebut menjadi terbengkalai. Ketika sumur bor dan alat filtrasi tersebut sempat berfungsi, sumber air ini dapat dimanfaatkan warga Desa Kalilam bahkan dimanfaatkan di Distrik Kimaam (ada 8 Desa). Dalam menjawab persoalan ini, kelompok pengabdian masyarakat ITB yang diampu oleh Dosen Fakultas Teknik Sipil dan Lingkungan (FTSL) yaitu Rofiq Iqbal dan Mohammad Farid serta mahasiswa dari FTSL ITB berusaha menyediakan pengolahan air minum komunal dengan Alat Ultra Filtrasi. Kegiatan Pengabdian dimulai dari bulan Agustus dengan melakukan survey dan observasi terkait kondisi eksisting di lokasi, perencanaan penyediaan alat pengolahan air minum, hingga perancangan konstruksi dan pemasangan alat di Desa Kalilam di akhir tahun 2024.
Panel Tenaga Surya yang juga di aplikasikan dalam kegiatan ini membantu juga penyediaan air bersih selain penyediaan air minum berdasar Teknologi Membran UF
Aplikasi Sistem Penyediaan Air Bersih dengan Membran Ultra Filtrasi