Aplikasi Teknologi Rumah Kompos Masaro ITB Di Desa Sukadana Kabupaten Ciamis
Nama Peneliti (Ketua Tim)

Akhmad Zainal Abidin



Ringkasan Kegiatan

Rumah Kompos MASARO merupakan teknologi terbaru dari MASARO dimana sampah yang membusuk atau lebih dikenal masyarakat dengan sampah organik dapat diproses menjadi kompos dengan waktu hanya 1 minggu saja. Kelebihan teknologi ini tidak hanya dari waktu pengerjaannya saja yang sangat cepat tetapi juga mudahnya pemrosesan kompos menggunakan teknologi Rumah Kompos MASARO dengan tidak perlu dibolak balik, tidak bau, murah, praktis, serta seluruh sampah membusuk dikonversi 100% menjadi kompos MASARO. Kabupaten Sukabumi merupakan salah satu Kabupaten di Jawa Barat yang menghadapi permasalahan sampah yang selalu meningkat dengan tidak disertai penggunaan teknologi, salah satunya adalah sampah membusuk. Penerapan Masaro ini dilakukan untuk mengolah sampah Pasar Cibadak dengan Kapasitas 8 ton/hari dimana 70%-nya merupakan sampah membusuk. Sampah membusuk ini dibawa ke rumah Kompos Masaro Pasar Cibadak dan Rumah Kompos Masaro SMA Tarbiyyah Falah untuk diolah menjadi kompos Masaro dengan jumlah sampah yang diolah sebanyak 5,6 ton sampah membusuk dengan tambahan kotoran hewan (KoHe) dengan jumlah yang sama sehingga dihasilkan produk kompos organik yang berstandar SNI sebanyak 11,2 ton/hari. Pelaksanaan program ini telah mampu menyelesaikan permasalahan sampah Pasar Cibadak Sukabumi sehingga dapat dijadikan sebagai model yang diperbanyak untuk penyelesain permasalahn sampah di Kabupaten sukabumi secara keseluruhan. Dari program ini diperoleh bahwa program ini mampu menyelesaikan permasalahan sampah organik atau membusuk di Cibadak Kabupaten Sukabumi, mengedukasi masyarakat terkait paradigma pengolahan dan pemilihan sampah yang benar sesuai kosep Masaro, terbentuknya Rumah Kompos MASARO beserta tim RKM di Desa Cibadak, serta terlaksananya program LBHP (Lingkungan Bersih Hijau Produktif) melalui aplikasi Rumah Kompos MASARO di Cibadak, Sukabumi.



Capaian



Testimoni Masyarakat