Faizal Immaddudin Wira Rohmat
Majalaya merupakan wilayah yang rawan terhadap bencana banjir, mencakup beberapa kecamatan seperti Kecamatan Majalaya, Kecamatan Paseh, dan Kecamatan Ibun yang terdampak luapan Sungai Citarum hulu, serta Kecamatan Solokanjeruk akibat luapan Sungai Cisunggalah hulu. Dalam rangka meningkatkan kesiapsiagaan masyarakat dan meminimalkan dampak negatif banjir, kegiatan Geo-tour Ngaguar Banjir Majalaya dirancang untuk memberikan pemahaman dan pengetahuan praktis kepada masyarakat umum dan pelajar SMA/K/MA di wilayah Majalaya mengenai pengurangan risiko banjir.
Kegiatan ini, yang dikenal dalam bahasa Sunda sebagai Ulin Bari Diajar Ngaguar Banjir, memadukan elemen edukasi dan wisata untuk memperkuat kapasitas masyarakat dalam kesiapsiagaan bencana. Dengan pendekatan kolaboratif lintas organisasi dan multi-sektor, program ini mencakup sesi pembelajaran, kunjungan edukasi ke lokasi rawan banjir dan daerah tangkapan air, serta pengenalan alat-alat mitigasi seperti pemantau cuaca dan sistem peringatan dini. Fasilitas seperti ruang pembelajaran, transportasi, dan perlengkapan keselamatan turut disediakan untuk mendukung kelancaran kegiatan.
Melalui kegiatan ini, peserta diharapkan memperoleh pemahaman yang lebih baik mengenai risiko banjir, langkah-langkah mitigasi, dan pentingnya partisipasi aktif dalam merawat kesiapsiagaan banjir. Selain itu, Geo-tour Ngaguar Banjir Majalaya bertujuan membangun solidaritas komunitas agar mampu merespons secara cepat dan efektif terhadap ancaman banjir, menjadikan program ini sebagai model percontohan mitigasi bencana di tingkat lokal.
Meningkatkan kesadaran masyarakat
Memberikan kontribusi keilmuan untuk pengelolaan sumber daya air di Majalaya. Menambah rekam jejak ITB dalam pengabdian masyarakat berbasis penelitian. Mendukung upaya mitigasi risiko bencana yang terintegrasi. Menjadi model wisata edukasi mitigasi banjir yang dapat direplikasi di daerah lain.