Muhammad Syahril Badri Kusuma
Abrasi merupakan salah satu permasalahan di daerah muara sungai di Indonesia yang menjadi semakin parah dalam beberapa tahun terakhir. Abrasi tidak hanya mengakibatkan adanya perubahan garis pantai, namun juga dapat merusak sistem penahan ombak (seperti hutan bakau, revetment, jetty, dll), infrastruktur di sekitarnya, serta ekosistem yang ada di wilayah terdampak. Salah satu wilayah di Indonesia yang perlu mendapatkan perhatian lebih terkait kasus abrasi yang dialami adalah Muara Sungai Plumbon yang berlokasi di Pantai Semarang Bagian Barat, Semarang. Sungai Plumbon merupakan salah satu sungai besar di Semarang yang bermuara di Pantai Semarang Bagian Barat dengan beberapa sungai besar lainnya, seperti Sungai Mangkang Wetan, Sungai Silandak, dan Sungai Siangker. Sungai-sungai tersebut berlokasi di Kawasan padat penduduk dan umumnya digunakan sebagai jalur transportasi bagi para nelayan di sana. Ditambah lagi, lokasi dari muara sungai-sungai tersebut yang dekat dengan bandara dan pelabuhan menyebabkan kegiatan sosial dan ekonomi di wilayah tersebut semakin meningkat. Akan tetapi, hal ini dapat dirusak dengan adanya permasalahan-permasalahan yang berkaitan dengan perairan yang semakin parah, salah satunya adalah abrasi. Hal ini ditandai dengan adanya perubahan garis, dalam periode tahun 2019 – 2022 saja, telah teramati pengurangan lahan sebesar 13.7 Ha di bagian barat dan 13.3 Ha di bagian timur dari wilayah di sekitar Muara Sungai Plumbon. Selain itu, adanya rencana pembangunan jalan tol pantai mau tidak mau akan mempengaruhi stabilitas di wilayah perairan Muara Sungai Plumbon. Mengingat pembangunan jalan tol di wilayah ini akan meningkatkan juga kegiatan sosial dan perekonomian di sekitarnya. Lebih jauh, akan diperlukan juga kajian mengenai sistem perlindungan yang lebih baik daripada sebelumnya, terutama dalam hal efektivitas dan ketahanannya, sehingga dapat mempertahankan atau meningkatkan stabilitas tersebut.
Tujuan dari pengabdian masyarakat ini adalah untuk mengidentifikasi permasalahan kerusakan pantai muara Sungai Plumbon. Serta menganalisis sistem perlindungan yang lebih baik daripada sebelumnya, terutama dalam hal efektivitas dan ketahanannya, sehingga dapat mempertahankan atau meningkatkan stabilitas Sungai.
Sebuah kajian yang dapat merekomendasikan tipe dan tata letak bangunan pantai yang lebih tepat untuk melindungi garis pantai dengan cara mengendalikan abrasi gelombang. Hal ini akan bermanfaat bagi masyarakat setempat untuk mengurangi dampak negatif dari abrasi pantai seperti banjir rob.