Sri Widiyantoro
Dalam suatu siklus gempa, proses deformasi yang terjadi setelah gempa (atau post-seismic), adalah deformasi lanjutan pasca gempa. Analisis deformasi post-seismic pada penelitian ini akan dilakukan berdasarkan data rekaman GNSS dalam periode Agustus 2018 hingga April 2021. Lokasi jaringan GNSS yang merupakan bagian dari jaringan GNSS yang dimiliki Institut Teknologi Bandung. Data diolah menggunakan metode inversi pada afterslip dan forward modeling pada viscoelastic relaxation, dengan model reologi Maxwell yang digunakan. Iterasi dilakukan pada analisis strategi ini hingga mendapatkan nilai error minimum. Afterslip terjadi dalam hitungan bulan hingga tahun setelah terjadi gempa bumi. Sementara itu, viscoelastic relaxation dapat berlangsung dalam kurun waktu tahun hingga dekade setelah gempa bumi. Analisis kedua mekanisme tersebut akan menunjukkan deformasi vertikal dan horizontalnya. Hasil investigasi deformasi post-seismic diharapkan dapat menggambarkan mekanisme afterslip dan viscoelastic relaxation yang terjadi akibat gempa Lombok. Dalam hal tersebut diatas, belum ada penelitian sebelumnya yang melakukan analisis serupa untuk kejadian Lombok tahun 2018. Terlebih, penelitian ini akan menggunakan data jaringan GNSS ITB yang dipasang dan diamati oleh tim ITB.
Identifikasi zona sesar pada kejadian gempa bumi di Lombok tahun 2018. Mengetahui bidang robekan pasca gempa melalui analisis afterslip pada kasus rentetan gempa Lombok tahun 2018. Mengetahui model struktur reologi pada kasus rentetan gempa Lombok tahun 2018. Melakukan evaluasi terhadap mekanisme deformasi post-seismic pada kasus rentetan gempa Lombok tahun 2018.
Meningkatkan jumlah publikasi oleh peneliti Indonesia melalui kolaborasi ilmiah interdisipliner dengan institusi seperti ITB, dan mitra lainnya. Makalah yang diterbitkan ini akan terindeks Scopus, melibatkan mahasiswa dan mendorong kolaborasi antar institusi tersebut, sehingga memperkaya proses pendidikan yang dilakukan oleh tim peneliti. Memajukan ilmu pengetahuan dan teknik untuk menghitung deformasi di daerah tektonik aktif di Indonesia. Meningkatkan pemahaman kita tentang aktivitas deformasi di berbagai lokasi di Jawa yang berpotensi gempa bumi yang mencakup informasi rinci tentang karakteristik sesar aktif yang dipetakan, meliputi lokasi dan geometri sesar, kinematika, sejarah seismik, tingkat pergerakan, dan interval berulangnya gempa. Mendemonstrasikan kemampuan ilmiah peneliti Indonesia dalam melakukan analisis komprehensif tentang deformasi area tektonik, khususnya di Nusa Tenggara dan wilayah sekitarnya. Hasil dari upaya penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan status keahlian peneliti Indonesia agar setara dengan rekan-rekan mereka di negara-negara seperti Jepang atau Amerika Serikat.