Ivonne Milichristi Radjawane
Kegiatan pengabdian masyarakat (PM) ini mengusulkan penerapan Sekolah Ketahanan Bencana sebagai salah satu upaya untuk meningkatkan ketahanan masyarakat pesisir terutama pendidik dan tenaga pendidik didalam merespons dampak bencana alam. Pemilihan SMKN 5 dan SMKN 15 kabupaten Garut merupakan sekolah yang terletak di Pesisir Pameungpeuk, Kabupaten Garut Selatan sebagai lokasi pengabdian masyarakat didasarkan pada letak geografisnya yang rentan terhadap bencana alam seperti banjir, tanah longsor, gempa bumi, perubahan iklim dan tsunami. Selain itu, kolaborasi aktif dengan lembaga pemerintah, termasuk Cabang Dinas Pendidikan Wilayah XI Garut dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Garut akan ditingkatkan untuk meningkatkan koordinasi dalam tanggap bencana. Kerjasama antar instansi ini perlu untuk dilakukan agar program dapat berjalan optimal.
Kegiatan ini telah dilaksanakan pada tanggal 5 dan 6 Agustus 2024 berupa kegiatan edukasi, pelatihan dan simulasi bencana dengan materi utama bencana pesisir di daerah Kabuapten Garut. Pelatihan terhadap guru dan tendik kedua sekolah diberikan oleh dosen Oseanografi yang dilakukan secara bersamaan di kedua sekolah. Maateri edukasi bencana untuk siswa diberikan oleh 12 mahasiswa Prodi Sains Kebumian dan Prodi Oseanografi Ganesha dan Cirebon yang dibagi atas 2 kelas besar dan yang merupakan perwakilan dari berbagai kelas. Simulasi diberikan oleh BPBD.
Luaran dari pengabdian masyarakat ini adalah terlaksananya kegiatan pelatihan bagi guru, tenaga pendidik dan peserta didik, serta latihan simulasi. Selain itu tersedianya materi ajar kebencanaan pesisir bagi para siswa. Publisitas yang telah ditayangkan dalam media sosial Cabang Dinas Pendidikan Kabupaten Garut dan Media online sekitar Garut.
Penerapan Sekolah Siaga Bencana diharapkan dapat menciptakan masyarakat pesisir yang lebih tangguh sehingga mampu merespons bencana dengan lebih baik dan meminimalkan dampak buruk yang ditimbulkan apalagi untuk para siswa siswi harapan bangsa. Hal ini akan memberikan kontribusi positif terhadap upaya pencegahan dan mitigasi bencana di Pameungpeuk, Garut, kami mengharapkan siswa dapat melakukan implementasi dan diseminasi kepada masyarakat mengenai program sekolah siaga bencana, sehingga tercipta ketahanan dan kesiapan masyarakat dalam menghadapi bencana yang berpotensi di daerahnya. Salah satu tindak lanjut dari kegiatan ini pada tanggl 22 dan 23 September telah diadakan jambore 1000 Relawan Pelajar Bela Alam bertempat di SMKN 5 Garut.
P
Membangun pemahaman yang kuat terkait kesiapsiagaan bencana, yang diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari lingkungan sekolah. Menjamin bahwa aspek kesiapsiagaan bencana menjadi bagian integral dari pendidikan siswa, dan memberikan keahlian praktis yang dapat diterapkan di situasi nyata. Menciptakan lingkungan pendidikan yang tidak hanya mencerdaskan tetapi juga meningkatkan kesiapsiagaan dan ketahanan masyarakat Pameungpeuk, Garut, terutama di lingkungan sekolah kejuruan.
Kegiatan ini memberikan manfaat yang besar bagi masyarakat pesisir Garut khususnya 2 sekolah yang terletak di wilayah pesisir Garut Selatan. SMKNn5 dan SMKN 15 Garut merupakan sekolah yang terletak di pesisir Pameumpeuk. Materi. yang diberikan sangat bermanfaat bagi para siswa, guru dan tnedik sekolah. Sebagi tindak lanjut dari kegiatan ini , kantor Cabagn Dinas Pendidikan dan Kebudayaan XI telah mengadakan Jambore 1000 Relawan Pelajar Bela Alam (RPBA) pada tanggl 21-22 September 2024 bertempat di lapangan SMKN 5 Garut. Untuk KK OSLT sendiri mendapatkan manfaat besar dalam mengimplementasikan ilmu Oseanografi yang berkaitan dengan bencana pesisir. Kegiatan ini juga sebagai sarana sosialisasi pengenalan terhadap Prodi Oseanografi dan FITB/ITB secara umum.