Inovasi Manajemen Dalam Membangun Program Pencegahan Kesehatan Gigi Masyarakat Pedesaan, Melalui Sosialisasi Program Air Minum Fluoridasi
Nama Peneliti (Ketua Tim)

Isti Raafaldini Mirzanti



Ringkasan Kegiatan

Masalah kesehatan gigi, terutama karies gigi, masih menjadi tantangan utama di masyarakat pedesaan Indonesia. Keterbatasan akses ke layanan kesehatan, minimnya pengetahuan, dan rendahnya daya beli masyarakat memperburuk kondisi tersebut. Dengan prevalensi karies gigi yang tinggi, inovasi diperlukan untuk meningkatkan kesehatan gigi masyarakat secara sistematis dan berkelanjutan.

Kegiatan ini mengusulkan program air minum fluoridasi sebagai solusi efektif untuk menekan angka karies gigi. Program ini memanfaatkan edukasi, pelatihan kader kesehatan, dan pembentukan tim manajemen lokal guna memperkuat penerapan dan keberlanjutan program. Target utama adalah meningkatkan pengetahuan dan perilaku masyarakat serta kapasitas kader kesehatan dalam mendukung pencegahan karies gigi. Indikator keberhasilan meliputi peningkatan pemahaman masyarakat, perubahan perilaku kesehatan gigi, dan pembentukan tim pengelola program di tingkat desa. Pendekatan yang digunakan meliputi sosialisasi, pelatihan, pembentukan tim pengelola, serta monitoring dan evaluasi berkala. Dampak yang diharapkan mencakup peningkatan kualitas hidup masyarakat, penguatan manajemen program kesehatan di desa, dan pencapaian tujuan pembangunan berkelanjutan. Program ini juga diharapkan dapat meningkatkan reputasi institusi akademik melalui kontribusi nyata pada masyarakat, pengintegrasian dalam kurikulum pendidikan, dan pengembangan penelitian berkelanjutan terkait kesehatan gigi masyarakat pedesaan.



Capaian

Merancang inovasi manajemen untuk membangun program pencegahan kesehatan gigi masyarakat pedesaan melalui sosialisasi program air minum fluoridasi. Meningkatkan pengetahuan dan perilaku masyarakat pedesaan terkait kesehatan gigi dan mulut, dengan fokus pada manfaat program air minum fluoridasi sebagai upaya pencegahan karies gigi. Menguatkan peran kader kesehatan sebagai fasilitator utama dalam memberikan edukasi, konseling, dan promosi terkait program air minum fluoridasi kepada masyarakat. Membangun tim pengelola program di tingkat desa yang mampu menjalankan, memonitor, dan mengevaluasi program secara berkelanjutan. Meningkatkan kolaborasi antar pihak terkait (pemerintah desa, puskesmas, akademisi, dan masyarakat) untuk mendukung pelaksanaan dan keberlanjutan program kesehatan gigi di pedesaan.



Testimoni Masyarakat

Manfaat kegiatan ini mencakup beberapa aspek yang berdampak positif pada masyarakat pedesaan, kader kesehatan, dan pihak terkait. Berikut adalah manfaatnya: Bagi Masyarakat Pedesaan, peningkatan Kesehatan Gigi dan Mulut. Mengurangi prevalensi karies gigi melalui pemahaman dan penerapan kebiasaan sehat, seperti menggunakan air minum berfluoridasi. Kualitas Hidup Lebih Baik: Dengan kesehatan gigi yang terjaga, masyarakat dapat menikmati kualitas hidup yang lebih baik, termasuk peningkatan produktivitas dan kepercayaan diri. Akses Informasi Kesehatan yang Lebih Baik: Masyarakat memperoleh edukasi tentang pentingnya kesehatan gigi dan manfaat fluoridasi. Bagi Kader Kesehatan: Peningkatan Kapasitas dan Keahlian: Kader kesehatan dilatih untuk menjadi fasilitator yang kompeten dalam mendukung program kesehatan gigi dan mulut. Peran Aktif dalam Komunitas: Kader kesehatan dapat berkontribusi lebih besar dalam mendukung perubahan perilaku masyarakat terkait kesehatan gigi. Bagi Pemerintah Desa dan Pihak Terkait: Penguatan Manajemen Program: Pembentukan tim pengelola program air minum fluoridasi yang berfungsi secara optimal, dengan rencana kerja dan monitoring berkelanjutan. Kolaborasi Multisektoral: Terjalinnya hubungan kerja yang baik antara pemerintah desa, puskesmas, akademisi, dan komunitas untuk keberlanjutan program. Pemenuhan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan: Mendukung agenda pembangunan berkelanjutan terkait kesehatan dan kesejahteraan masyarakat. Secara Umum: Inovasi dalam Pencegahan Kesehatan Gigi: Program ini dapat menjadi model inovasi pencegahan kesehatan gigi yang dapat direplikasi di daerah lain. Pengakuan Institusi Akademik: Melalui kegiatan ini, institusi akademik (seperti SBM ITB) dapat meningkatkan reputasi melalui kontribusi nyata dalam pengabdian masyarakat. Manfaat-manfaat ini diharapkan dapat menciptakan dampak jangka panjang berupa masyarakat yang lebih sehat, mandiri, dan sejahtera.