Mohammad Farid
Konversi tata guna lahan menjadi lahan perkotaan membuat kemampuan muka tanah yang awalnya mampu menyerap air hujan yang sangat banyak menjadi berkurang sehingga mengakibatkan limpasan air permukaan meningkat dan dapat meningkatkan potensi bencana banjir. Bencana banjir dapat memberikan dampak-dampak negatif terhadap kondisi sosial, ekonomi, dan infrastruktur masyarakat. Oleh karena itu, upaya mitigasi terhadap limpasan air sangat dibutuhkan untuk menghadirkan kondisi lingkungan yang lebih nyaman, aman, serta berkelanjutan. Selain sistem drainase terintegrasi yang diperlukan di dalam perkotaan dan membutuhkan kajian yang kompleks serta menyeluruh, salah satu solusi efektif yang secara langsung dapat mengurangi limpasan air adalah melalui pembangunan sumur resapan. Sumur resapan ini berfungsi sebagai teknologi pengembali air hujan menuju air tanah dengan meningkatkan kapasitas tamping dan memberikan kesempatan bagi air untuk menyerap ke dalam lapisan yang berada di bawahnya. Namun, kesadaran akan pentingnya kehadiran infrastruktur pendukung ini di masyarakat belum dirasakan hingga saat ini. Maka dari itu, sangat diperlukan upaya lebih lanjut dalam meningkatkan kesadaran dalam diri masyarakat mengenai pentingnya kehadiran sumur resapan. Bentuk kegiatan efektif yang dapat dilakukan adalah berupa kampanye edukatif mengenai posisi sumur resapan dalam menanggulangi potensi tingginya air limpasan. Melalui kampanye ini, diharapkan masyarakat dapat memberikan perhatian lebih serta terdorong untuk berpartisipasi aktif dalam membangun sumur resapannya sendiri di lingkungan tempat tinggalnya, sehingga terciptanya lingkungan yang lebih aman dari banjir dan memperhatikan keberlanjutan siklus hidrologi lingkungan.
Meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap peran sumur resapan dalam menanggulangi potensi tingginya air limpasan dan mengurangi risiko bencana keairan seperti banjir
Meningkatkan gambaran bagi partisipan bagaimana sumur resapan air hujan dapat berperan dalam mengurangi air limpasan.