Eri Mustari
Desa Pancawati merupakan salah satu desa agraris yang sebagian besar penduduknya berprofesi sebagai petani dan peternak. Desa Pancawati merupakan desa yang subur dengan air melimpah sehingga aktivitas pertanian tanaman padi, jagung dan sayuran sangat baik. Permasalahan yang terjadi saat ini adalah banyaknya sampah pertaniannya yang melimpah tapi belum diolah dan tidak dimanfaatkan dengan baik. Karena itu, Masyarakat secara urgen perlu dibantu dengan teknologi tepat guna. Kebanyakan masyarakat di desa Pancawati akan membuang hasil sampah pertaniannya atau dibakar. Menumpuknya sampah pertanian tersebut menjadi masalah dan mengganggu kelestarian lingkungan. Dalam program ini, pemecahan masalah sampah pertanian akan dilakukan malalui pelatihan dan penerapan alih teknologi tepat guna kepada Masyarakat dengan pedampingan oleh pakar-pakar yang berkompetensi di bidang keahliannya. Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman anggota kelompok Tani dan masyarakat tentang prinsip zero waste dan sustainability pada proses produksi pembuatan pupuk organik, meningkatkan pengetahuan dan keterampilan anggota kelompok Tani dalam pengolahan limbah pertanian/sayuran menjadi pupuk organik, memberikan pengetahuan manajemen produksi dan pemasaran pupuk organik (cair maupun padat). Sampah adalah sisa kegiatan sehari-hari manusia dan/atau proses alam yang berbentuk padat, maupun cair yang diantaranya dari limbah pertanian. Pengelolaan sampah adalah kegiatan yang sistematis, menyeluruh, dan berkesinambungan yang meliputi pengurangan dan penanganan sampah, diperlukan adanya kebijakan Pemerintah tentang pengelolaan sampah,perlu dilakukan pengelolaan sampah terpadu dan berkelanjutan, pengembangan teknologi pengelolaan sampah, adanya kerjasama dengan pihak-pihak yang terkait dengan pengelolaan sampak, perlu dukungan dana, adanya perubahan pola pikir terhadap pengelolaan sampah, perlu partisipasi masyarakat dan perlu kesadaran masyarakat. Kegiatan pemanfaatan sampah Pertanian ini, sebagai alternatif pembuatan pupuk organik, diharapkan dapat membantu para petani yang kesulitan dalam pengadaan pupuk dan untuk membantu mengurangi biaya pembelian pupuk melalui pemanfaatan sampah pertanian. Kegiatan ini diharapkan dapat menambah pengetahuan masyarakat akan potensi limbah pertanian dan bahwa dengan pemanfaatan limbah tersebut juga dapat mengurangi beban ekonomi khususnya para petani yang awalnya membeli dan menggunakan pupuk kimia. Kegiatan pemanfaatan limbah tersebut akan dijalankan dengan beberapa langkah di antaranya adalah pengelolaan sampah pertanian dengan cara teknologi fermentasi di dalam wadah, setelah terdekomposisi, disaring, dikemas, dikantongan untuk pupuk padat sebagai pupuk kompos, sedangkan pupuk cair dikemas dalam botol yang diberi label, sehingga dapat dijual sebagai tambahan penghasilan masyarakat tersebut. Kegiatan pengabdian masyarakat ini telah melibatkan lebih dari 65 orang, adapun peserta pelatihan meliputi dosen-dosen dari KK-SBT, Ketua BLPP Desa Pancawati, Kelompok Tani Padi Jaya 1, Kelompok Tani Jaya 2 Pasir kuda, Kelompok Tani Sugih Mukti 1, Kelompok Tani Sugih Mukti 2, Kelompok Tani Sinapel, siswa-siswi sekolah SMK Tarbiayul Huda, SMK AL Watasi, Madrasah Aliyah AL Aziziyah dan warga Desa Pancawati yang tinggal disekitar Batuah Farming Pancawati. Kegiatan ini yang diharapkan dapat mentransfer ilmu, pengetahuan dan teknologi yang disampai ke anggota kelompok tani lainnya, sehingga dapat membantu para petani yang kesulitan menyediakan pupuk pupuk padat maupun pupuk cair. Luaran kegiatan pengabdian Masyarakat ini berupa publikasi di media massa dan hak cipta berupa video atau modul ajar kegiatan. Kegiatan ini akan melibatkan 5 mahasiswa, yaitu 2 mahasiswa Program Studi Rekayasa Pertanian dan 3 mahasiswa dari Program Studi Rekayasa Hayati, di Fakultas/Sekolah Ilmu dan Teknologi Hayati, Institut Teknologi Bandung, yang mengikuti program Merdeka Belajar dan Kampus Merdeka (MBKM). kegiatan ini telah memberikan peningkatan pengetahuan warga disekitar Desa Pancawati mengenai pembuatan pupuk organik cair dan Pupuk organik padat, selain itu berdampak terhadap pemahaman bahwa sampah pertanian dapat dirubah dengan adanya teknologi pembuatan Pupuk organik menjadi susatu yang berharga dan dapat menjadi peluang usaha yang dapat dikembangkan di Desa Pancawati ini.
Meningkatkan pemahaman anggota kelompok Tani dan masyarakat tentang prinsip zero waste dan sustainability pada proses produksi pembuatan pupuk organik. Meningkatkan pengetahuan dan keterampilan anggota kelompok Tani dalam pengolahan limbah pertanian/sayuran menjadi pupuk organik. Memberikan pengetahuan manajemen produksi dan pemasaran pupuk organik (cair maupun padat).
Kegiatan pemanfaatan dapat : 1. mengurangi limbah sampah pertanian ini, 2. meningkatkan pemahamanan petani dan masyarakat tentang pembuatan pupuk organik cair dan padat, 3. sebagai alternatif penggunaan pupuk kimia sintetik, 4. dapat membantu para petani yang kesulitan dalam pengadaan pupuk 5. membantu mengurangi biaya pembelian pupuk melalui pemanfaatan sampah pertanian, 6. Pupuk cair dan pupuk padat yang sudah jadi dapat menjadi peluang usaha yang dapat dijual.