Muhamad Taufik
This study examines local coffee branding strategies as a key element in developing East Belitung Regency as a halal tourism destination, targeting the Muslim tourist market. The creative industry plays a vital role in showcasing the distinct flavors of local coffee while boosting the regional economy. However, challenges such as inadequate infrastructure, low awareness of halal standards, and ineffective marketing strategies hinder progress. Using a literature review approach, the research explores the intersection of coffee branding, creative industries, and halal tourism. The study reveals a unique opportunity to position local coffee as a halal tourism attraction by incorporating Malay-Belitung cultural elements into its branding narrative. Findings highlight the importance of synergy between local governments, coffee entrepreneurs, and the creative community in crafting a distinctive identity. This integrated approach can strengthen East Belitung's appeal as a competitive halal tourism destination, both domestically and internationally.
Mendorong Pertumbuhan Industri Pariwisata. Meningkatkan Citra dan Daya Tarik Kopi Lokal
Proyek ini memberikan manfaat besar bagi berbagai pihak yang terlibat. Bagi kelompok keahlian Ilmu-ilmu Kemanusiaan, proyek ini memperkaya pemahaman tentang interaksi antara budaya, pariwisata, dan ekonomi kreatif, serta membuka wawasan baru dalam mengeksplorasi potensi lokal secara holistik. Untuk Fakultas Seni Rupa dan Desain, ini merupakan kesempatan untuk mengintegrasikan desain berbasis budaya dalam pengembangan produk dan branding kopi lokal, sekaligus melibatkan mahasiswa dalam pengalaman praktik yang langsung. Bagi Institut Teknologi Bandung, proyek ini menjadi sarana untuk mengaplikasikan ilmu pengetahuan dan teknologi dalam konteks pengembangan daerah, memperkuat hubungan antara riset akademik dan implementasi nyata dalam pariwisata dan pengembangan produk lokal. Sementara itu, bagi Indonesia, proyek ini berkontribusi pada peningkatan daya saing sektor pariwisata halal, memperkenalkan kekayaan budaya dan kuliner lokal, serta mendorong perkembangan ekonomi kreatif, khususnya melalui pengembangan kopi lokal yang autentik.