Microseismic monitoring di Lapangan Patuha
Nama Peneliti (Ketua Tim)

David Prambudi Sahara



Ringkasan Kegiatan

Microseismic monitoring at the Patuha Geothermal Field during a power plant overhaul offers insights into reservoir dynamics under operational changes. Using seismic data from 11 stations over 100 days, we identified 125 microseismic events, with event rates rising from 0.6 per day before the overhaul to 2.9 per day during, then stabilizing at 1.1 per day afterward. Hypocenter relocation reduced travel-time residuals from 0.5 to 0.2 seconds, revealing a concentrated seismicity cluster along the Ciwidey and Urug NE-SW faults in the Ciwidey Crater reservoir, suggesting fault reactivation. Relative seismic velocity variation (dvv) analysis from ambient noise showed a velocity decrease of -0.15% to -0.3% pre-overhaul, consistent with fluid-induced cracking, and a reversal to +0.5% during overhaul, indicative of stress accumulation. Postoverhaul, fluctuating dvv patterns suggest stress re-equilibration. These findings highlight the impact of operational pauses on fault activity and stress mechanisms, underscoring the role of microseismic and dvv monitoring in geothermal resource management and hazard mitigation.



Capaian

Menganalisis Dampak Operasional terhadap Dinamika Reservoir. Mengidentifikasi Zona Reaktivasi Sesar. Mengembangkan Metodologi untuk Monitoring dan Manajemen Geotermal



Testimoni Masyarakat

Riset ini memiliki manfaat signifikan baik untuk Institut Teknologi Bandung (ITB) maupun skala nasional, khususnya dalam bidang pengelolaan energi panas bumi. Berikut adalah manfaatnya: Manfaat untuk ITB: Peningkatan Reputasi Akademik dan Riset. Riset ini menunjukkan keunggulan ITB dalam penelitian geofisika, khususnya pada monitoring mikroseismik dan manajemen reservoir panas bumi. Publikasi hasil riset di jurnal internasional meningkatkan profil ITB sebagai pusat unggulan riset geotermal di tingkat global. Pengembangan Kurikulum Berbasis Riset: Temuan dan metodologi dari riset ini dapat diintegrasikan ke dalam pengajaran, memberikan mahasiswa akses ke studi kasus nyata dan teknologi mutakhir. Memperkuat hubungan antara penelitian dan pembelajaran, khususnya untuk program studi Teknik Geofisika, Teknik Pertambangan, dan Teknik Perminyakan. Kolaborasi dengan Industri: Kerjasama dengan PT GeoDipa dan potensi replikasi hasil riset di lapangan lain memperkuat hubungan ITB dengan industri geothermal. Memberikan peluang bagi mahasiswa dan dosen untuk terlibat dalam proyek-proyek berbasis industri, termasuk magang, riset terapan, dan pengembangan teknologi. Manfaat untuk Nasional: Mendukung Pengelolaan Sumber Daya Panas Bumi: Dengan Indonesia memiliki potensi panas bumi terbesar di dunia, riset ini memberikan solusi berbasis sains untuk pengelolaan reservoir secara aman dan berkelanjutan. Teknologi dan metodologi yang dikembangkan dapat digunakan untuk meningkatkan efisiensi dan keamanan operasi panas bumi, mendukung target pemerintah dalam bauran energi terbarukan. Mitigasi Risiko Seismik Induksi: Penggunaan monitoring mikroseismik dan analisis dvv dapat membantu mengurangi risiko operasional, seperti reaktivasi sesar atau kerusakan infrastruktur akibat seismik induksi. Memberikan pedoman bagi operator geothermal untuk merencanakan produksi yang lebih adaptif terhadap perubahan stres reservoir.