Sopandi Sunarya
Lahan kritis merupakan lahan tidak produktif sebagai salah satu indikator telah terjadinya degradasi lahan, sehingga produktfitasnya semakin menurun. Demikian pula, lahan kritis sekitar DAS Citarum merupakan masalah tersendiri dalam sistem kelestarian sungai. Tantangan pengelolaan lahan di sekitar DAS Citarum adalah bagaimana mengelola lahan yang tidak memberikan efek negatif (tinggi erosi/sedimentasi) pada sungai serta masih memiliki efek positif pada masyarakat (produktif). Peningkatan produktivitas lahan harus terus dilakukan agar memberikan efek terhadap masyarakat dalam 3 aspek, yakni: ekologis, ekonomis, dan sosial. Ketiga aspek tersebut dapat dibangun dengan mengaplikasikan komponen-komponen penyusun agroforestri. Salah satu komponen penting dalam agroforestri yang diprediksi akan memberikan efek positif terhadap ekologis-ekonomis-sosial budaya, yakni: melalui introduksi lebah madu. Sehingga, agroforestri akan semakin kompleks serta akan menciptakan sistem “Api-Agroforestri”. Tujuan kegiatan ini, adalah melakukan perluasan pengelolaan lahan berbasis agroforestri (menggabungkan tanaman pertanian dan tanaman hutan), meningkatkan kapasitas kelompok masyarakat dalam teknik budidaya lebah madu, serta melakukan intoduksi koloni lebah Apis cerana dalam sistem agroforestri untuk mencapai sistem kelola lahan Api-Agroforestri. Metode yang dilakukan melalui pendekatan partisipatif masyarakat dengan modifikasi berupa input inovasi dan teknologi. Metode pelatihan dilakukan untuk meningkatkan kapasitas masyarakat dalam berbudidaya lebah madu (hal ini juga menjadi fokus dalam mengaplikasikan inovasi dan teknologi dari dunia akademisi terhadap masyarakat. Introduksi koloni lebah merupakan metode yang dilakukan dengan cara pengadaan lebah Apis cerana di masyarakat dengan harapan masyarakat selain mendapat wawasan, juga secara teknis praktis melakukan budidaya lebah madu. Hasil kegiatan telah ditanam jenis tanaman hutan berupa Jabon (Neolamarckia cadamba) yang dipadukan dengan jenis MPTs (Alpukat/Persea americana) dan (Durian/Durio zibethinus). Untuk tanaman lainnya, berupa tanaman pertanian dilakukan secara mandiri oleh masyarakat. Perluasan sistem agroforestri seluas kurang lebih 1 hektar. Pelatihan dilakukan terhadap kelompok masyarakat sebanyak 20 peserta merupakan penduduk sekitar peambangunan agroforestri dengan materi-materi yang disajikan: 1). Integrasi Agroforestri dengan budidaya lebah madu; 2). Pengenalan pakan lebah dalam sistem budidaya Api-Agroforestri di masyarakat; serta 3). Teknik budiaya lebah madu dalam meningkatkan pendapatan masyarakat. Untuk mencapai sistem kelola Api-Agroforestri di masyarakat, diintroduksi koloni lebah agar masyarakat dapat langsung melakukan upaya budidaya lebah madu. Diharapkan melalui upaya ini dapat memberikan efek terhadap mitigasi banjir dan longsor di sistem kelola lahan masyarakat sekitar DAS Citarum, SubDas Cikundul.
Perluasan pnegelolaan lahan berbasis Agroforestri (+ 1 Ha). Introduksi lebah madu Apis cerana dalam mengoptimalkan sistem pemanfaatan lahan masyarakat untuk mencapai sistem Api-Agroforestri. Peningkatan kapasitas masyarakat dalam budidaya lebah Apis cerana
"Manfaat untuk masyarakat; dapat mengubah budaya sistem kelola lahan yang dapat menyeimbangkan fungsi lingkungan dengan fungsi ekonomi. Fungsi lingkungan diharapkan akan terbentuk sistem kelola lahan yang dapat memitigasi banjir dan erosi termasuk menahan limpasan air ke DAS Citarum (SubDas Cikundul). Nilai ekonomi sebagai pendapatan masyarakat dapat diperoleh dari hasil (kayu, buah, dan lebah madu). Manfaat bagi Fakultas atau Sekolah, meningkatkan peran dosen berinteraksi dengan masyarakat sebagai wujud atas implemntasi inovasi dan teknologi yang ada di Fakultas/Skeolah terhadap masyarakat. Manfaat Bagi ITB, menambah desa binaan yang dapat memberikan kontribusi positif ITB terhadap masyarakat luas. Peran ITB sebagai perguruan tinggi semakin dirasakan manfaatnya untuk masyarakat. Manfaat global, melalui sistem pemanfaat lahan masyarakat dengan Api-Agroforestri (jika dilakukan secara masif dan menjadi budaya masyarakat), maka akan memberikan dampak positif terhadap kondisi lingkungan global. Minimal akan memberikan efek positif terhadap terpeliharanya ekosistem sungai atau DAS secara umum."