Kartib Bayu
Rendahnya minat generasi muda pada usaha pertanian tidak hanya disebabkan karena penghasilannya rendah, tetapi diakibatkan juga terbatasnya akses terhadap lahan, modal dan teknologi, membuat anak muda memilih pekerjaan lain ketimbang menjadi petani. Terjadinya Stigmatisasi masyarakat masih banyak menganggap bahwa pertanian hanya berujung kepada mencangkul saja, sehingga terkesan jorok, kotor, ketinggalan zaman dan miskin. Jika kondisi tersebut di dibiarkan maka akan terjadi kehilangan generasi petani, sehingga dikhawatirkan Indonesia sebagai negara agraris memiliki ketahanan pangan yang rapuh dan ketergantungan yang tinggi kepada negara lain. Oleh karena itu diperlukan langkah-langkah dan terbosan yang kongkrit untuk membangun pertanian lebih maju dan modern berbasis inovasi dan teknologi yang mampu menghasilkan produk yang bernilai ekonomi tinggi yang akan memberikan peluang besar untuk membuka usaha yang menguntungkan. Jika kondisi tersebut dibangun di perdesaan, tentu akan menciptakan kondisi perekonomian yang meningkat dan sangat menarik bagi generasi muda untuk berusaha di bidang pertanian.
Metode pendekatan pelaksanaan PPM yaitu pendekatan Individu, kelompok, Intansional dan kolaborasi. Langkah-langkah yang telah dilaksnakan dalam membantu pemecahan permasalah mitra yaitu Survey dan Observasi lapangan, Koordinasi dan Sosialisai Program, Perancangan Teknologi dan Kegiatan, Pelaksanaan Workshop, Pendampingan dan Implementasi yang meliputi kegiatan pembangunan intaslasi Green house, pesemaian, pemeliharaan (pengaturan air, pemberian nutrisi, dan pengengdalian hama/pemyakit tanaman), panen, pasca panen, pengemasan dan pemasaran produk sayuran. Hasil yang diperolah dari kegiatan PPM yaitu Meningkatkan pengetahuan dan keterampilan para pemuda untuk usaha hidroponik, terbangunan green house dan intalasinya, tersedia produks sayuran, tersedian kemasan produk dan tersedianya pasar untuk memasarkan produk hidroponik yang dihasilkan. Waktu pelaksanaan kegiatan mulai Bulan Maret sampai dengan Bulan November 2024, dengan lokasi kegiatan di Di Desa Sarimekar Kecamatan Jatinggal Kabupaten Sumedang Jawa Barat.
Meningkatkan kapasitas dan kompetensi Generasi Milenial di Desa Sarimekar dengan penerapan teknologi Hidroponik. Para Pemuda (Kaum Milenial) di desa Sarimekar dapat membuka usaha di bidang pertanian dengan memanfaatkan teknologi hidroponik. Memperoleh model percontohan usaha bagi generasi Milenial dengan penerapan teknologi hidroponik. Memperoleh Produk-Produk Pertanian sayuran daun dan sayuran buah yang siap untuk dipasarkan dan dijadikan usaha generasi Milenial di pedesaan.
Bagi Generasi Milenial di Desa Sarimekar memiliki keterampilan dan kemampuan untuk menerapkan teknologi hidroponik sebagai salah satu usaha di pedesaan. Meningkatnya minat generasi muda untu terjun pada usaha pertanian yang berbasis inovasi dan teknologi hidroponik. Bagi Pengelola PKBM dapat dijadikan laboratorium, tempat praktek dan magang siswa dalam upaya menciptakan agropreuner muda di pedesaan. Bagi Borma Toserba, tersedianya produk sayuran dengan kuantitas, kulaitas dan kontinuitas yang terjamin untuk dipasarkan di Borma Toserba. Bagi KK SPE, SAPP/ITB, dapat dijadikan Mitra binaan lanjutan sebagai sarana untuk melakukan penelitian dan pengabdianmasyarakat baik untuk mahasiswa mauppun untuk dosen. Untuk Pemerintah, dapat mendukung kebijakan dan program ketahanan pangan secara berkelanjutan.