Optimalisasi Potensi Pengembangan Kawasan Wisata melalui Pembangunan Agrowisata Kebun Kopi di Dusun Sempurmayung, Desa Cimarga, Kecamatan Cisitu, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat
Nama Peneliti (Ketua Tim)

Ihza Fajria Rajabie Mukhlis



Ringkasan Kegiatan

Dengan letak geografis Desa Cimarga yang berada di ketinggian 720 mdpl dan langsung berhadapan dengan landscape Waduk Jatigede menjadikan Desa Cimarga memiliki daya tarik tersendiri khususnya di dalam keindahan alam. Cimarga sendiri memiliki banyak potensi desa wisata, seperti Taman Makam Tadjimalela, Curug Cihonje, Bumi Perkemahan, Wisata Batu Dua, dan agrowisata kopi. Warga Cimarga sendiri sudah sadar akan potensi wisata di desa cimarga, bahkan potensi wisata tersebut sudah dibuatkan masterplan dan DED oleh Dinas Pariwisata Sumedang, namun sayangnya meskipun telah dijanjikan dan telah diukur untuk proses pembangunan, sampai saat ini tidak ada tindak lanjut mengenai realisasi masterplan. tersebutSampai saat ini potensi wisata yang berjalan di Desa Cimarga hanyalah wisata Taman Makam Tadjimalela, namun itu pun belum dikelola dengan baik secara manajemen maupun infrastruktur, makam Tadjimalela sendiri hanya dikunjungi oleh wisatawan di momen momen tertentu seperti syawal malam Jumat dan hari-hari yang disakralkan, untuk makam keramat sendiri terletak di Dusun Sempurmayung. Potensi tempat wisata selanjutnya yaitu Curug Cihonje, yang terletak di Dusun Margawati dan Curug Cihonje sendiri memiliki ketinggian yang cukup tinggi dan sempat ramai pengunjung, namun adanya pandemi Covid-19 dan akses jalan yang cukup sulit membuat curug ini mulai sepi dan ditinggalkan. Potensi selanjutnya adalah Wisata view Batu Dua. Batu Dua sempat dijadikan sebagai venue olahraga Paralayang PON. Batu Dua sendiri memiliki letak strategis yang berada di ketinggian dan berhadapan langsung dengan view landscape Waduk Jatigede, dan tempat ini sangat berpotensi untuk dijadikan tempat wisata namun sayangnya sampai saat ini tidak ada pihak dari desa yang ingin mengembangkan dan mengelola potensi wisata tersebut. Selain itu terdapat pula potensi wisata yang direncanakan menjadi bumi perkemahan, tempat yang luas dan terbuka menjadikan tempat ini dulu digadang-gadang akan menjadi pengganti Bumi Perkemahan Kiara Payung yang saat ini sudah tidak seasri dahulu karena adanya pembangunan Jalan Tol Cisumdawe, namun sayangnya rencana itu hanya sampai dengan desain DED, sampai saat ini tempat itu tidak terawat dan hanya dijadikan sebagai tanah lapang. Di samping kondisi eksisting tersebut, kami melihat adanya peluang untuk mengembangkan kawasan yang baru dengan memperhatikan komoditas unggulan yang dimiliki Desa Cimarga. Masyarakat desa sendiri sebagian besar memiliki mata pencaharian sebagai petani dengan komoditas unggulan berupa kopi dan cengkeh. Terdapat hamparan lahan perkebunan kopi yang berlokasi dekat dengan Taman Makam Prabu Tadjimalela yang kami pertimbangkan dapat diberdayakan lebih lanjut menjadi kawasan wisata pertanian/perkebunan (agrowisata) kebun kopi. Lokasinya yang dekat dengan objek wisata lain (Taman Makam Prabu Tadjimalela) diharapkan dapat terekspos oleh kehadiran wisatawan yang mengunjungi objek wisata sekitar sehingga dapat meningkatkan peluang kunjungan wisatawan. Dengan keberadaan objek wisata yang sejalan dengan komoditas unggulan masyarakat desa, agrowisata kebun kopi diharapkan mampu meningkatkan taraf perekonomian desa serta turut mensejahterakan masyarakat dengan terbukanya lapangan pekerjaan baru. Kegiatan yang akan dilaksanakan bertema “Desa Wisata”. Adapun program yang akan dilaksanakan mengambil judul “Optimalisasi Potensi Pengembangan Kawasan Wisata melalui Pembangunan Agrowisata Kebun Kopi di Dusun Sempurmayung, Desa Cimarga, Kecamatan Cisitu, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat”



Capaian

Memanfaatkan potensi alam dan sosial-budaya yang dapat diberdayakan sebagai desa wisata.; Membangun dan memperbaiki sarana dan prasarana penunjang pemanfaatan potensi dan pengembangan kawasan desa wisata.; Mendorong kesejahteraan masyarakat melalui terbukanya peluang lapangan pekerjaan.; Meningkatkan kegiatan perekonomian di ruang lingkup desa yang dapat meminimalisir aktivitas urbanisasi.; Mempromosikan kegiatan desa wisata yang dapat meningkatkan exposure keberadaan wisata berbasis pedesaan di media umum.



Testimoni Masyarakat

Berdasarkan kondisi eksisting tepat waktu selesai dari implementasi dansurvei lanjutan pasca implementasi didapatkan temuan: - Infrastruktur fisik, warga merasa desanya terbangun - Lapangan pekerjaan baru bagi warga dan karang taruna - Warga mendapat modal awal untuk mengembangkan agrowisata, warga terpantik untuk melanjutkan infrastruktur agrowisata tersebut (contoh, warga kini membangun mck swadaya sebagai sarana pelengkap) - Menjadi tempat pertemuan baru bagi para warga untuk berkumpul