Pemanfaatan Buah Kelapa menjadi  Produk-Produk Turunan untuk meningkatkan Kesejahteraan Petani Desa Inerie  (Nusa Tenggara Timur) (Lanjutan)
Nama Peneliti (Ketua Tim)

I Dewa Gede Arsa Putrawan



Ringkasan Kegiatan

Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini bertujuan untuk meningkatkan pendapatan petani Desa Inerie melalui kemampuan mengolah kelapa menjadi produk turunan yang berkualitas. Pemanfaatan yang sudah dilakukan masyarakat di desa tersebut adalah minyak goreng. Akan tetapi, pembuatan dilakukan dengan metode tradisional, umumnya menghasilkan minyak kelapa dengan kualitas kurang baik dan umur simpan pendek, yaitu hanya sekitar 3 – 4 hari sebelum mengalami kerusakan. Berdasarkan data statistik Provinsi Nusa Tenggara Timur tahun 2021, produksi tanaman kelapa per tahun setara 1.340 ton (Kabupaten Ngada), atau sekitar 69.174 ton (Provinsi NTT). Pengolahan terhadap buah kelapa tersebut mempunyai dampak ekonomi yang tinggi. Pada tahun pertama, produk turunan yang dijadikan fokus sasaran adalah minyak kelapa murni (VCO). Kegiatan pengabdian yang dilakukan selama dua tahun ini meliputi pengembangan prototipe proses dan peralatan pengolahan buah kelapa menjadi VCO, pelatihan petani di Desa Inerie, dan monitoring serta evaluasi dampak kegiatan terhadap pendapatan petani, serta peningkatan kualitas produk untuk memenuhi standar mutu dan bimbingan komersialisasi. Melalui pelatihan yang diberikan, para petani telah mampu mengolah buah kelapa menjadi VCO. Produk yang dihasilkan telah dipasarkan di tingkat lokal, dengan harga Rp. 25.000 per 250 ml. Dengan harga jual tersebut, pengolahan buah kelapa menjadi VCO menghasilkan margin keuntungan sebesar 340.000 rupiah per satu ulu (40 butir) buah kelapa. Sebaliknya, minyak kelapa tradisional dengan rendemen 6 liter per ulu buah kelapa dan harga jual saat ini 16.000 rupiah per liter hanya menghasilkan margin keuntungan sebesar 36.000 rupiah. Petani telah memperoleh ijin produksi berupa Sertifikat Pemenuhan Komitmen Produksi Pangan Olahan Industri Rumah Tangga (SPP-IRT), dengan nomor ijin 051023006596500000001. Dengan capaian kualitas yang standar, pemasaran produk tidak terbatas pada pasar lokal, tetapi juga telah sampai hingga Labuan Banjo dan pasar digital melalui 'PaDi UMKM' atau pasar digital UMKM Indonesia (https://padiumkm.id/product/virgin-coconut-oil-inerie-100ml/66dfd3a7a4d135743a06112f). Produksi VCO meningkatkan pendapatan petani secara berarti dibandingkan dengan minyak kelapa tradisional. Untuk menjaga keberlanjutan program, tim menjembatani para petani untuk bekerja sama dengan UKM/Bumdes dalam memasarkan produk. Komunikasi dengan wakil kelompok tani juga dijaga, khususnya terkait perawatan, uji mutu, kemasan dan ijin edar agar upaya produksi dapat berkesinambungan.



Capaian

Meningkatkan pendapatan masyarakat khususnya petani kelapa di Desa Inerie, Kecamatan Inerie, Kabupaten Ngada



Testimoni Masyarakat

Bagi petani Desa Ineria, kegiatan ini telah membuka wawasan dan meningkatkan kemampuan dalam mengolah buah kelapa sebagai komoditi lokal utama. Dampak nyata yang dirasakan adalah peningkatan keuntungan dibandingkan dengan pemanfaatan sebagai minyak goreng tradisional. Produk petani telah dijual tidak saja melalui kios/toko lokal tetapi telah dikirim hingga Labuan Bajo dan dijual melalui pasar digital di 'PaDi UMKM' atau pasar digital UMKM Indonesia (https://padiumkm.id/product/virgin-coconut-oil-inerie-100ml/66dfd3a7a4d135743a06112f). Bagi KK/FS, program Pengabdian Masyarakat ini menjadi kesempatan untuk membuktikan secara konkrit peran ITB dalam memandu perubahan yang mampu meningkatkan kesejahteraan bangsa Indonesia. Publisitas melalui media dan video kegiatan yang diunggah di youtube dipastikan dapat meningkatkan kesadaran tentang kegiatan pengabdian masyarakat di kalangan masyarakat luas dan dapat menjadi sumber inspirasi yang akan memotivasi masyarakat untuk terlibat dalam kegiatan serupa atau mencari cara untuk meningkatkan keterampilan mereka. Hal ini tentunya akan mempercepat capaian masyarakat sejahtera di tanah air.