Bryan Denov
Desa Sumpur Kudus adalah salah satu desa di Sumatera Barat yang paling aktif dalam melakukan kegiatan pelestarian kawasan hutan desanya. Kawasan hutan Sumpur Kudus memiliki luasan 4862 Ha dengan potensi HHBK (hasil hutan bukan kayu) dan keanekaragaman hayati yang luar biasa. Masyarakat menyadari bahwa hutan yang menyimpan air merupakan sumber kehidupan bagi mereka, oleh karena itu mereka berupaya keras dalam menjaga kelestarian hutannya dan ini juga tertuang dalam peraturan adat desa Sumpur Kudus.
Sejak tahun 2018 mereka telah aktif melakukan kegiatan di Kawasan hutan mereka seperti pemantauan hutan, inventarisasi potensi hutan, pencegahan illegal logging, penanaman pohon dan penanaman hingga pemanenan rotan. Hingga pada tahun 2023, dengan bantuan berbagai pihak mereka berhasil mendirikan pos patrol hutan desa Sumpur Kudus untuk mempermudah mereka berkegiatan di dalam kawasan hutan. Dikarenakan sulitnya akses dan medan dalam berkegiatan dikawasan hutan ini terutama dalam menanam dan memanen, seringkali ini menjadi hambatan bagi para petani rotan, dimana mereka seringkali harus menginap di hutan (pos) dalam waktu yang cukup lama dan membutuhkan suplai listrik namun untuk membawa generator setrum ke dalam Kawasan hutan sangat sulit dan nyaris tidak mungkin. Oleh karena itu tim patrol seringkali harus keluar kembali ke desa untuk mengisi daya ulang power supply dan kemudian harus kembali lagi ke kawasan hutan, yang dimana ini sangat tidak efisien dan membuat jumlah produksi rotan mentah menjadi tidak maksimal.
Di tahun 2024 ini, melalui permohonan resmi lewat aplikasi desanesha desa Sumpur Kudus menyampaikan permohonan bantuan untuk pengembangan pembibitan rotan di Kawasan Sumpur Kudus. Pembangkit Listrik Pico-Hydro Portable Modifikasi untuk Pemanenan Rotan di Tengah Hutan Sumpur Kudus sangat dibutuhkan bukan hanya oleh petani rotan Sumpur Kudus untuk mempermudah proses penanaman dan pemanenan rotan di kawasan hutan Sumpur K. Tiga dosen terlibat dalam kegiatan ini, yakni Sekolah Teknik Elektro dan Informatika (STEI) dan Sekolah Ilmu dan Teknologi Hayati (SITH) dan kegiatan ini juga melibatkan satu orang mahasiswa MBKM S1 sebagai bagian dari pelaksanaan Merdeka Belajar untuk aktif berkontribusi di lapangan.
Publikasi Media, Pembuatan Alat Pico-hydro
Luaran utama dari kegiatan ini adalah pembangkit listrik Pico Hydro yang dapat dimanfaatkan oleh petani dalam kegiatan pemanenan rotan. Kegiatan ini juga dapat menghasilkan intangible effect adalah peningkatan efisiensi dan keselamatan serta kesejahteraan dari pemanen rotan. Di sisi lain, kegiatan ini memungkinkan untuk mendapatkan informasi baru untuk digunakan dalam pengembangan Pico Hydro. Kegiatan ini sendiri akan dipublikasikan pada media tradisional seperti media masa digital serta media masa non tradisional seperti media sosial.