Pembuatan Buku Pedoman Mitigasi Bencana Untuk Peningkatan Kapasitas Guru Dalam Pengurangan Risiko Bencana di Kabupaten Sumedang
Nama Peneliti (Ketua Tim)

Irwan Meilano



Ringkasan Kegiatan

Jawa Barat dilalui berbagai sesar aktif yang memiliki potensi untuk menghasilkan gempa dengan magnitudo 7 dan mengakibatkan tingkat kerusakan tinggi di permukaan. Baru-baru ini, Kabupaten Sumedang mengalami serentetan gempa yang merusak, termasuk 138 rumah dan 66 sekolah, serta melukai 10 orang. Meski magnitudo di bawah 6 biasanya tak signifikan, tiga faktor muncul sebagai penyebab utama kerusakan: kedalaman sumber gempa yang dangkal, karakteristik tanah di Jawa Barat, dan kondisi geografis Sumedang yang padat penduduk.Kondisi geografis Sumedang yang padat penduduk memperparah kerugian tidak hanya terbatas pada infrastruktur, tetapi juga mencakup terhentinya kegiatan pembelajaran di sekolah dan menimbulkan kepanikan di kalangan masyarakat. Belajar dari pengalaman bencana serupa, pola kerusakan bangunan berkaitan erat dengan jenis bangunan dan jenis patahan akibat gempa. Meskipun kerusakan bangunan utama penyebab korban, risiko bisa dikelola dengan mitigasi yang didukung pemahaman mendalam mengenai gempa sesuai UU No. 24 Tahun 2007 tentang Penanggulangan Bencana, yang menegaskan bahwa upaya penanggulangan bencana seharusnya berasaskan ilmu pengetahuan dan teknologi. Sekolah, sebagai lingkungan yang sangat rawan merasakan dampak bencana gempa bumi, perlu mendapatkan perhatian khusus. Pengetahuan tentang risiko dan mitigasi bencana perlu disosialisasikan pada tingkat sekolah. Langkah pertama dimulai dari peningkatan kapasitas guru dalam hal pengetahuan mengenai kesadaran akan gempa bumi dan strategi penanggulangannya. Peningkatan kapasitas guru dalam pengurangan risiko bencana menjadi langkah awal yang krusial, penting, dan mendesak. Guru harus diperkenalkan dengan jenis ancaman bahaya bencana di wilayah sekolah, cara menghindari dan mengurangi ancaman bahaya, serta meningkatkan kemampuan untuk menghadapi setiap ancaman bencana sehingga risiko yang ditimbulkan bisa berkurang atau tidak ada sama sekali. Selanjutnya, langkah-langkah ini dapat diteruskan, dimodifikasi, serta dikembangkan oleh para guru di lingkungan sekolah masing-masing. Dengan demikian, kewaspadaan warga sekolah yang tinggal di wilayah rawan gempa dapat meningkat. Melalui kesadaran ini, diharapkan mereka dapat mengambil langkah-langkah mitigasi yang sesuai dengan kondisi setiap sekolah di Kabupaten Sumedang.



Capaian

Pengembangan Buku Pedoman: Menciptakan buku pedoman yang kaya informasi mengenai gempa bumi, memaparkan hubungan antara ruang kelangsungan hidup, jenis bangunan, dan dampak kerusakannya akibat gempa bumi. Buku ini diharapkan menjadi alat panduan praktis bagi para guru untuk meningkatkan kegiatan mitigasi bencana gempa bumi di lingkungan sekolah.



Testimoni Masyarakat

1. Terjalinnya koneksi penelitian antar mahasiswa berprestasi melalui Mahasiswa Berprestasi Kelas Mandiri (MBKM) (Prodi Teknik Geodesi dan Geomatika), Mahasiswa Lintas Fakultas (Prodi Teknik Sipil), dan Dosen dari Politeknik Negeri Semarang 2. Terjalinnya kemitraan yang erat dengan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB)/Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumedang dan Pemerintah Daerah Kabupaten Sumedang