Pemilahan Sampah Organik secara Masif menuju Ekonomi Sirkuler
Nama Peneliti (Ketua Tim)

I Made Wahyu Widyarsana



Ringkasan Kegiatan

Tahun 2020 menjadi salah satu tonggak penting perjalanan ITB yang telah melakukan layanan pendidikan kepada Bangsa Indonesia selama 100 tahun. Oleh karena itu, arah pengembangan program Pengabdian Masyarakat LPPM-ITB 2000-2025 menjadi bagian penting dalam kontribusi ITB menuju 100 tahun berikutnya menjadi lebih mandiri dan dihormati bangsa-bangsa lain. Dengan menggunakan kata kunci Locally Relevant and Globally Respected, ITB harus dihargai secara global atas berbagai daya dan upayanya dalam menangani masalah-masalah lokal yang terjadi di masyarakat. Saat ini pandemi sebagai disrupsi yang sesungguhnya turut mempengaruhi praktek Pengabdian Masyarakat ITB yang wajib mematuhi kerangka adaptasi kebiasaan baru. Dampak pandemi terhadap melemahnya kondisi perekonomian nasional juga turut mempengaruhi lanskap Pengabdian Masyarakat ITB dalam menerapkan IPTEKS di masyarakat yang harus berdampak langsung dalam mewujudkan kebutuhan paling mendasar, yakni rasa aman di masyarakat. Di satu sisi, penerapan IPTEKS di masyarakat juga harus mereaktivasi ekosistem sosial dan ekonomi di masyarakat yang memperkuat pembangunan endogen dengan memanfaatkan sumberdaya dan potensi lokal di daerah-daerah terdampak, termasuk daerah luar Jawa dan perbatasan atau tertinggal, terdepan, dan terluar (3T). Oleh karenanya, setiap kegiatan Pengabdian masyarakat ITB perlu terkoordinasi, terstruktur dan berkesinambungan dengan keterlibatan pihak pemerintah lokal dan industri, sehingga keluaran dan dampak yang dihasilkan dapat lebih lebih terasakan oleh masyarakat luas. Dalam Peraturan Presiden No. 97 Tahun 2017 tentang Kebijakan dan Strategi Nasional (Jakstranas) Pengelolaan Sampah Rumah Tangga dan Sampah Sejenis Sampah Rumah Tangga yang menyebutkan bahwa pada tahun 2025, target pengurangan sampah adalah 30% sedangkan target penanganan sampah sebesar 70% dari total sampah yang dihasilkan pada tahun yang sama. Pemenuhan target pembangunan berkelanjutan (sustainable development goals) serta adanya Jakstranas menambah keharusan penanganan sampah di Indonesia. Target tersebut mengacu pada target dunia yaitu Sustainable Development Goals (SDGs) dimana penanganan sampah termasuk dalam kebutuhan sanitasi. Sejalan dengan pertambahan jumlah penduduk, maka semakin bertambah pula sampah yang dihasilkan. Demikian pula dengan proses pembangunan IKN yang terus berjalan serta terjadi penambahan jumlah pekerja dan penduduk, maka jumlah sampah dari Kecamatan Sepaku akan semakin meningkat. Sampah yang dihasilkan dari wilayah IKN akan diakomodir melalui salah satu TPA di Kabupaten Penajam Paser Utara yang beroperasi, yaitu TPA Buluminung yang terletak di Desa Buluminung, Kecamatan Penajam, Kabupaten Penajam Paser Utara yang memiliki luas sebesar 18,5 hektar dan ditargetkan untuk melayani persampahan yang berasal dari wilayah IKN, salah satunya dari Kecamatan Sepaku hingga tahun 2024. Dengan demikian, sampah dari sumber harus melalui tahap pemilahan serta upaya penyortiran sampah untuk meminimalisir beban kapasitas TPA Buluminung. Hal ini kemudian menjadi dasar agar masyarakat di Kecamatan Sepaku salah satunya warga Desa Bukit Raya untuk melakukan pengelolaan dan pengolahan sampah nya dari sumber. Oleh karena itu, berdasarkan kepakaran berdasarkan ilmu pengetahuan dan teknologi yang dimiliki, LPPM ITB melalui kegiatan pengabdian masyarakat skema top-down ini dapat mengusulkan program pemilahan sampah organik secara masif menuju ekonomi sirkuler dimana sampah akan dipilah berdasarkan jenisnya (organik/anorganik) yang kemudian diolah melalui pengomposan atau opsi lainnya untuk sampah organik dan didaur ulang melalui bank sampah atau pihak off-taker lokal yang ada untuk sampah anorganik bernilai ekonomis. Penitikberatan kegiatan pada program dan teknologi pemilahan dan pengolahan sampah organik. Untuk mengurangi sampah yang masuk ke TPA Buluminung, maka perlu dilakukan pemberdayaan masyarakat untuk meningkatkan kapasitas pengurangan sampah di tingkat sumber dan kawasan melalui program pemilahan sampah yang masif, seperti melakukan sosialisasi dan edukasi dan bantuan alat peraga untuk fasilitas serta manajemen pengelolaan sampah terkait. Pada proposal ini diajukan PM di Desa Bukit Raya (tidak menutup kemungkinan scope area yang lebih luas di dalam Kawasan Inti Pusat Pemerintahan (KIPP), rencana lokasi pengabdian tersebut di Kecamatan Sepaku yang terletak di Ibu Kota Nusantara (IKN) sehingga PM ini berada pada klaster: Zona Lingkar 5: Zona Perbatasan atau Daerah Tertinggal, Terdepan, dan Terluar (3T), dengan sasaran kegiatan berupa inisiasi kegiatan pengabdian masyarakat di Desa Bukit Raya, Kecamatan Sepaku, Kabupaten Penajam Paser Utara serta pemberdayaan masyarakat dalam pengelolaan sampah di tingkat sumber dengan program pemilahan sampah organik secara massif menuju ekonomi sirkuler. Kegiatan PM ini akan bermitra dengan institusi pemerintah, kelompok swadaya masyarakat, serta masyarakat umum. Program Pengabdian Masyarakat (PM) yang diusulkan adalah Pemberdayaan Wilayah/Desa Binaan yang secara tidak langsung juga berkontribusi positif terhadap rencana pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) pada akhir tahun 2045.



Capaian

Mengusulkan konsep program pemilahan sampah organik secara masif menuju ekonomi sirkuler (termasuk di dalamnya fasilitas dan teknologi pengolahan sampah organik seperti komposting, pengenalan BSF, dan pengenalan bank sampah) di Desa Bukit Raya, Kecamatan Sepaku, Kabupaten PPU sebagai salah satu upaya pengelolaan sampah serta meminimasi sampah yang masuk ke TPA Buluminung. Melakukan sosialisasi, edukasi, dan pemberdayaan masyarakat di level sumber atau kawasan, misalnya melakukan pendampingan dan pelatihan dalam program pemilahan sampah organik secara masif menuju ekonomi sirkuler dalam mendukung pengelolaan sampah di rumah tangga, TPS 3R, Rumah Kompos, Bank Sampah, dan sejenisnya, dalam hal ini akan dipilih beberapa sampel terkait. Memberikan masukan dan rekomendasi teknis maupun non teknis dalam perbaikan pengelolaan sampah di Desa Bukit Raya, Kecamatan Sepaku, Kabupaten PPU baik bagi komunitas atau stakeholder pengelolaan skala sumber, kawasan, kota, maupun regional. Menjalin komunikasi (network) dengan stakeholders pengelolaan sampah (Pemerintah dan Non Pemerintah) maupun perusahaan yang memiliki program CSR perusahaan yang potensial berkontribusi lebih lanjut dan lebih luas di daerah tersebut, baik bantuan fisik maupun non fisik untuk mendukung pengelolaan sampah di daerah tersebut dapat berkelanjutan.



Testimoni Masyarakat

Dampak (Outcome): terbentuknya masyarakat di wilayah atau kawasan desa binaan yang diindikasikan dengan meningkatnya kualitas hidup dan apresiasi masyarakat terhadap dunia perguruan tinggi terutama ITB serta terjalinnya hubungan harmonis antara dunia perguruan tinggi dan masyarakat.