Grandprix Thomryes Marth Kadja
Tim Institut Teknologi Bandung (ITB) yang dipimpin oleh Dr. Ir. Grandprix T.M. Kadja melakukan penelitian terkait kandungan senyawa kopi Oelbiteno dari Desa Oelbiteno, Kabupaten Kupang, Nusa Tenggara Timur. Penelitian ini merupakan bagian dari Program Pengabdian Masyarakat Bottom-up ITB sebagai penerapan ilmu kimia dalam meningkatkan kualitas kopi dan pemanfaatan limbah kopi menjadi produk bernilai. Penelitian tentang kopi ini diawali dengan komunitas kopi di Kota Kupang yang bernama Maida Coffee Roastery yang memasarkan kopi oelbiteno dengan nama Timur Manise. Kopi Oelbiteno ini mengundang rasa penasaran yang tinggi karena baru pertama kali mendengar adanya kopi yang berasal dari Oelbiteno, Kupang, NTT. Padahal biasanya kopi yang terkenal dari NTT adalah kopi Flores. Kopi Oelbiteno merupakan jenis kopi arabika yang bervarietas Sigarautang. Varietas Sigarautang merupakan varietas kopi yang berasal dari Sumatra Utara. Pada penelitian ini, untuk melihat kandungan senyawa pada kopi,kopi oelbiteno dibandingkan dengan kopi arabika yang berasal dari Jawa Barat dengan varietas yang sama. Untuk melihat kandungan senyawa dari kopi tersebut, digunakan alat Nuclear Magnetic Resonance (NMR). Hasil penelitian menunjukan, kelebihan kopi oelbiteno memiliki aroma khas seperti buah apel. Hal ini disebabkan karena tingginya senyawa asam malat yang tinggi. Asam malat merupakan senyawa antidiabetes yang sangat baik. Selain itu, kopi oelbiteno memiliki kandungan trigonelin yang rendah. Senyawa trigonelin merupakan senyawa yang dapat memicu asam lambung. Kandungan trigonelin yang rendah pada kopi oelbiteno memungkinkan kopi oelbiteno aman dikonsumsi. Selain itu, kopi oelbiteno memiliki kandungan asam asetat yang rendah, sehingga menyebabkan kopi ini tidak berasa kecut dan berbau masam. Melalui penelitian ini, diharapkan dapat mengenalkan secara luas keunggulan dari kopi oelbiteno sehingga bisa menjadi nilai jual yang tinggi dan menjadi daya tarik bagi kopi oelbiteno. Selain itu, diharapkan melalui pengabdian masyarakat ini petani kopi Oelbiteno sadar bahwa mereka memiliki kopi kualitas tinggi sehingga bisa menaikan nilai jual dari kopi ini. Sebelumnya, petani kopi disana hanya menjual kopi ini dengan system barter dengan beras atau padi. Selain melakukan dan mengenalkan penelitian kandungan senyawa yang terkandung dalam kopi oelbiteno, tim Penelitian ITB melakukan workshop pembuatan sabun dan lilin dengan memanfaatkan limbah ampas kopi.