Budi Faisal
Pariwisata menjadi salah satu sektor utama dan menjadi basis Ibu Kota Nusantara (IKN) (Lampiran II Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2022). Konsep pariwisata yang diusung IKN adalah ekowisata inklusif, yaitu pariwisata yang tetap mengedepankan upaya konservasi sumber daya alam dan budaya serta melibatkan seluruh pihak, terutama masyarakat dalam pengembangannya. Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur maupun Pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara tengah mendorong pengembangan desa wisata sebagai strategi pembangunan kepariwisataan prioritas.
Salah satu desa wisata di wilayah IKN yang sedang diinisiasi oleh Pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara agar dapat mendukung terwujudnya ekowisata di IKN adalah Desa Batuah di Kecamatan Loa Janan. Desa ini memiliki potensi keanekaragaman hayati yang khas dan endemik, yaitu buah elai Mahakam dan elai Kutai. Selain potensi keanekaragaman hayati yang tinggi, di desa ini juga banyak potensi lahan pasca tambang yang dapat dikembangkan sebagai daya tarik wisata.
Kegiatan ini bertujuan untuk mengembangkan berbagai potensi yang ada di masyarakat, baik yang saat ini sudah mulai berkembang, yaitu potensi buah elai Mahakam dan elai Kutai, danau bekas tambang, Agro Techno Park, maupun yang masih harus digali, seperti budaya tradisi dan kehidupan masyarakat, produk kerajinan dan kuliner lokal, serta potensi pertanian dan perkebunan, sebagai produk pariwisata berkualitas.
Kegiatan pendampingan di Desa Wisata Batuah yang sudah tercapai antara lain: (a) penguatan kelembagaan Pokdarwis berupa membangun sistem kerja, tata kelola, serta peraturan-peraturan di desa wisata, (b) pemetaan potensi daya tarik dan kegiatan wisata unggulan, (c) penyusunan dan ujicoba paket wisata tematik, (d) pengadaan sarana penunjang desa wisata seperti perlengkapan homestay, papan petunjuk arah, papan informasi, rancangan area wisata di perkebunan Buah Lai, serta rencana pengembangan desa wisata.
a. pengembangan kelembagaan dan sumber daya manusia penggerak dan pengelola desa wisata
Pengabdian Masyarakat ini menjadi wadah dalam mengimplementasikan konsep pariwisata berkualitas di Indonesia sesuai dengan karakteristik daya tarik wisata dan masyarakat di wilayah tersebut. PM ini juga membangun semangat dan kapasitas sumber daya manusia pariwisata untuk membangun dan mengelola desa wisatanya sesuai identitasnya. Melalui pengabdian masyarakat ini, terjalin kolaborasi antara keilmuan pariwisata dengan bidang arsitektur, serta keilmuan lainnya. Kedepan, kasus-kasus yang ditemui dalam pengalaman pendampingan dapat menjadi bahan materi untuk pengajaran/pelatihan ataupun bahan tulisan lainnya.