Dian Widiawati
Kecamatan Muara, Kabupaten Tapanuli Utara, Sumatera Utara, daerah ini merupakan salah satu dari desa yang memiliki berbagai potensi di Sumatera Utara baik itu alam maupun budayanya. Salah satu mata pencaharian masyarakat desa ini adalah menenun, di antaranya tenun ulos Sibolang, Mangiring dan Harungguan. Terdapat beberapa kendala dalam produksi pertenunan di daerah tersebut, diantaranya masih terbatasnya pengetahuan para penenun di daerah setempat dalam memanfaatkan potensi alam sekitar sebagai sumber bahan pewarna alam. Selama ini umumnya masyarakat setempat menggunakan benang-benang katun yang sudah berwarna dari toko benang yang berlokasi di daerah setempat. Warna-warna yang tersedia umumnya berwarna cerah dan mencolok dengan variasi warna yang kurang beragam.Perlu adanya terobosan-terobosan dalam hal pengembangan pertenunan untuk meningkatkan kualitas dan daya saing terhadap pasar, dengan memanfaatkan potensi lokal. Rekomendasi yang akan diberikan berupa pengembangan desain tenun dengan menghadirkan ragam hias khas daerah tersebut, serta dengan penggunaan pewarna alam dengan cara-cara yang efektif. Dengan demikian dapat diperoleh berbagai rentang warna yang menarik dengan kualitas yang baik.
Dikembangkannya ragam hias tenun ikat lungsi Ulos Sibolang, khususnya dalam hal komposisi warna dan corak dengan mengangkat nilai lokal berdasarkan potensi budaya dan ketrampilan menenun masyarakat daerah sasaran. Dihasilkannya rentang warna berbagai varian melalui eksperimen-pengolahan bahan pewarna alam yang bersumber dari lingkungan setempat, sehingga dihasilkan beragam alternatif produk tenun berkualitas.
Referensi bagi kajian pengembangan produk kriya di lingkungan Program Studi Kriya, Fakultas Seni Rupa dan Desain, khususnya dalam hal pewarnaan alam untuk tekstil. Menjadi bagian dari kegiatan inovasi pembelajaran karena hasil dari kegiatan tersebut dapat menjadi materi perkuliahan yang berkaitan dengan mata kuliah Kriya dan material. Mentransfer pengetahuan tentang pemanfaatan pewarna alam yang bersumber dari potensi sumber daya alam setempat sehingga masyarakat dapat menghasilkan beragam rentang warna yang berkualitas secara optimal. Mengembangkan desain-desain tenun dengan mengangkat nilai lokal, berdasarkan potensi dan keterampilan masyarakat daerah sasaran, sehingga akan dihasilkan beragam alternatif produk tenun yang berkualitas.