Pengukuran Ulang Orientasi dan Pemanfaatan Summer Solstice di Candi Borobudur
Nama Peneliti (Ketua Tim)

Endang Soegiartini



Ringkasan Kegiatan

Tahun 2024, dua peristiwa astronomis yang sempat luput dari perhatian kita adalah summer-solstice atau titik balik Matahari musim panas dan Bulan Purnama Stroberi. Summer-solstice tahun 2024 terjadi pada tanggal 20 Juni 2024 pukul 20:05 UTC atau 21 Juni 2024 pukul 03:05 WIB, dan Bulan Purnama terjadi yang tanggal 22 Juni 2024 pukul 01:08 UTC atau 22 Juni 2024 pukul 08:08 WIB. Bulan Purnama Stroberi adalah bulan purnama yang terjadi pada bulan Juni, disebut demikian karena pada saat ini buah-buah stroberi yang banyak tumbuh liar di hutan Amerika utara dapat dipetik oleh masyarakatnya.

Peristiwa summer-solstice dan Bulan Purnama tahun 2024 yang hanya berbeda 1 hari ini, kita rayakan dengan mengadakan acara Festival Purnama yang diinisiasi oleh BRIN dan bekerja sama dengan beberapa universitas, di antaranya ITB, UI, UGM, dan Unwar, dengan mengajak pelajar SD, SMP, SMA, mahasiswa dan masyarakat umum yang berada di sekitar Candi Borobudur. Peristiwa ini juga dimanfaatkan untuk menyaksikan momen Matahari terbenam di arah barat dan sesaat kemudian Bulan dalam kondisi purnama terbit di arah timur-tenggara, yang terjadi setiap 18-20 tahun sekali.



Capaian

Memopulerkan Astronomi kepada masyarakat awam, pelajar SD, SMP, SMA dan mahasiswa di daerah sekitar Candi Borobudur dengan memberikan pemahaman keberadaan Candi Borobudur dan kaitannya dengan fenomena Astronomi. Melakukan pengukuran ulang orientasi bangunan Candi Borobudur dengan memanfaatkan posisi Summer Solstice atau Titik Balik Utara 23°5 LU. Menggali hasil peninggalan etno-arkeoastronomi di desa sekitar Candi Borobudur, terutama bencet atau gnomon, pranotomongso dan tujuh lingkaran yang terdapat pada relief Candi Borobudur



Testimoni Masyarakat

Membantu mahasiswa untuk memahami posisi sebuah tempat di permukaan Bumi dan benda langit di bola langit, serta memahami fenomena Bulan Purnama. Mengedukasi masyarakat tentang sebuah fenomena astronomi yang mungkin belum pernah terbayangkan, yaitu menjelang malam melihat peristiwa Matahari terbenam di sebelah barat sekaligus melihat Bulan terbit di sebelah timur-tenggara. Membantu masyarakat awam termasuk para pelajar SD, SMP, SMA dan mahasiswa untuk memahami bahwa tidak ada sebuah bangunan atau artefak yang dibangun dengan asal-asalan, hampir semuanya sarat akan informasi astronomis, dan memahami bahwa pengetahuan nenek moyang kita sudah sangat maju.