Peningkatan Kompetensi Teknis Guru Sekolah di Sorong Untuk Mendukung Keunggulan Kompetitif Daerah Menuju Prestasi Di Bidang Seni Budaya
Nama Peneliti (Ketua Tim)

Muksin



Ringkasan Kegiatan

Beberapa permasalahan yang muncul dalam pembinaan seni budaya di Papua Barat khususnya bidang Seni Rupa di Kota Sorong masih kurang, Guru pembina Seni Rupa sangat minim, meskipun ada kompetensinya tidak memadai karena bukan bidangnya, selain itu minimnya sanggar-sanggar seni rupa dan bahkan tidak ada, yang ada kebanyakan adalah sannggar seni tari, seperti Sanggar Seni Muara Pecek, Kampung Baingkete Distrik Makbon, yang sudah dipercaya di Kabupaten Sorong. Hal ini akan berpengaruh pada kelangsungan seni budaya tradisi setempat yang berhubungan dengan seni rupa akan punah dan tidak ada generasi penerusnya, selain itu pengembangan seni budaya tradisi daerah setempat tidak berjalan dengan baik. Ketrampilan, kemampuan, pemahaman bidang seni budaya khususnya seni rupa perlu digalakkan melalui guru-guru pembina seni budaya yang memiliki kompetensi sebagai pembina talenta, juga sanggar seni. Berawal dari data informasi puspresnas dalam setiap kegiatan FLS2N (Festival Lomba seni Nasional) yang diselenggarakan tiap tahun oleh BPTI (Balai Pengembangan Talenta Nasional) dalam rangka penjaringan talenta Nasional. Provinsi Papua Barat termasuk paling sedikit mengirim siswa-siswa talentanya, terutama seni rupa. Selain itu informasi dari para kepala sekolah yang mendapatkan dana BOS Kinerja Prestasi dari Papua Barat pada acara Bimtek BOS Kinerja Sekolah Berprestasi Tahun 2023 di Yogyakarta, bahwa kendala utamanya adalah tidak adanya pembina talenta yang memiliki kompetensi seni budaya (seni rupa). Berdasarkan informasi tersebut, yang diperlukan dalam pembinaan seni budaya di sekolah-sekolah adalah pembina talenta Seni Rupa yang memiliki kompetensi. Langkah awal untuk mengisi kekosongan pembina talenta yang berkompetensi adalah diadakannya pelatihan guru yang ditunjuk untuk membina bidang seni budaya pada sekolah pengimbas dan sekolah-sekolah imbasnya.Papua Barat memiliki aset-aset wisata yang cukup potensial serta seni tradisi yang kuat, maka perlu ada guru pembina yang memiliki kompetensi di bidang seni budaya (Seni Rupa). Mengingat di wilayah tersebut ada Universitas Pendidikan Muhammadiyah (UNIMUDA) Sorong yang merupakan perguruan tinggi swasta dengan jumlah program program studi terbanyak dan terbesar di wilayah Timur. Salah satunya adalah Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar yang menghasilkan lulusan guru SD berdasar pada etika dan nilai-nilai moral, sains dan teknologi, serta berkarakter kuat dan berjiwa entrepreneur. Pendidikan Seni Budaya sama sekali belum terjamah, sehingga wajar jika pembinaan seni budaya secara dini di sekolah-sekolah masih sangat kurang karena guru pembina yang berkompetensi bidang seni rupa hampir tidak ada. Secara umum, pembina talenta seni budaya khususnya seni rupa belum memiliki kompetensi yang sesuai, hal ini yang selalu dikeluhkan oleh sekolah-sekolah di wilayah Indonesia timur dalam pembinaan Seni Budaya. Jika ada pembinaan secara khusus dalam bentuk workshop/pelatihan guru-guru seni budaya, maka akan dapat mendukung keunggulan kompetitif daerah menuju prestasi di bidang Seni Budaya (Seni Rupa).Pada kesempatan ini kami Tim FSRD dan SBM membuat program pelatihan untuk guru-guru yang ditunjuk sekolah menjadi pembina talenta di sekolahnya, diberikan wawasan, metode dan materi dasar seni budaya (seni rupa) sebagai bekal yang dibutuhkan untuk membina peserta didik di sekolahnya berikut pengelolaannya untuk menuju talenta nasional, meliputi: 1) Wawasan, Metode, dan Materi dasar-dasar Seni Rupa; 2) Pengelolaan Ekstrakurikuler; dan 3) Pengelolaan Sanggar Seni Sekolah. Masing-masing point tersebut diberikan dalam bentuk workshop/pelatihan terhadap para pembina talenta yang ditunjuk untuk mengikuti pelatihan. Pelatihan ini menitik beratkan pada kreativitas dan metode pembelajarannya, dengan materi seni rupa meliputi seni rupa 2 dimensi dan seni rupa 3 dimensi yang dapat diimplementasikan secara langsung kepada peserta didik secara praktis, menyenangkan, belajar sambal bermain dan diselaraskan dengan muatan local (mulok).



Capaian

Mencoba membina untuk peningkatan kompetensi guru-guru seni budaya sebagai pemandu talenta di bidang seni rupa yang selama ini belum dikembangkan.



Testimoni Masyarakat

Kegiatan Pengabdian pada Masyarakat ITB ini sesuai dengan tujuannya, sangat bermanfaat bagi guru-guru untuk meningkatkan kompetensinya di bidang seni budaya, melalui workshop seni rupa untuk mempersiapkan pembina talenta di sekolah-sekolah. Selain itu melibatkan SBM-ITB untuk melihat dan memberikan wawasan dari sisi potensi industri kreatif dan Universitas Pendidikan Muhammadiyah (UNIMUDA) Sorong yang juga memiliki Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar yang menghasilkan lulusan guru SD berdasar pada etika dan nilai-nilai moral, sains dan teknologi, serta berkarakter kuat dan berjiwa entrepreneur. Kegiatan workshop Seni Rupa dari PPM-ITB tentunya sangat bermanfaat bagi mahasiswa prodi tersebut, mengingat pendidikan Seni Budaya sama sekali belum terjamah, sehingga wajar jika pembinaan seni budaya secara dini di sekolah-sekolah masih sangat kurang karena guru pembina yang berkompetensi bidang seni rupa hampir tidak ada. Manfaat bagi ITB dapat turut serta dalam program pemerintah untuk mempercepat tercapainya MTN (Menejemen Talenta Nasional) tepat sasaran di daerah Indonesia Timur yang seringkali terabaikan pembinaannya, yaitu Seni Budaya khususnya bidang Seni Rupa. Sebagai perguruan tinggi yang di dalamnya ada fakultas seni rupa, merupakan tantangan tersendiri sebagai uji matreri untuk pengembangan keilmuan seni rupa yang dibutuhkan masyarakat secara nyata.