Perancangan Bahan Ajar Berbasis Tutorial Teknik Jahit Celup Tradisional Dan Kontemporer Berbasis Tradisi Indonesia
Nama Peneliti (Ketua Tim)

Bintan Titisari



Ringkasan Kegiatan

Teknik jahit celup termasuk ke dalam kelompok teknik celup rintang, seperti halnya batik yang menggunakan malam panas sebagai perintang. Definisi teknik jahit celup adalah teknik membuat motif pada tekstil dengan cara menjahitkan jahitan jelujur pada permukaan kain, kemudian menarik benang jahit tersebut dan mengikatnya pada ujung untuk membuat area rintang yang menahan pewarna untuk masuk ke area rintang. Teknik ini merupakan salah satu teknik pembuatan tekstil tradisional yang digunakan untuk keperluan upacara ritual tradisional, seperti di Jawa Tengah dengan nama kain Tritik atau Kembangan atau Jumputan, di Kalimantan Selatan dengan nama kain Sasirangan, kain pelangi di Sumatera Selatan. Oleh karenanya, teknik ini juga dikenal dengan nama tritik, jumputan, pelangi atau sirang.  Tradisi pembuatan tekstil menggunakan teknik jahit celup ini seringkali diturunkan dari generasi ke generasi melalui penyampaian lisan dengan dokumentasi yang sangat minim. Jumlah literatur yang membahas mengenai teknik jahit celup di Indonesia masih terbilang sedikit jika dibandingkan dengan teknik celup rintang lainnya, seperti batik dan tenun ikat. Adapun literatur resmi yang membahas mengenai cara pembuatan teknik jahit celup di Indonesia yang tersedia kurang terbarukan, contoh: Pedoman Teknologi Tekstil Kerajinan Tritik, Jumputan dan Sasirangan dari Balai Besar Kerajinan dan Batik pada tahun 1988. Adanya pengakuan kain batik oleh UNESCO serta munculnya industri kreatif telah memberikan keuntungan ekonomi bagi beberapa pengrajin. Teknik ini sekarang banyak dimanfaatkan untuk memproduksi kain jahit celup sebagai komoditas dan menjadi mata pencaharian para perajin di daerah tersebut. Namun perubahan ini juga menimbulkan beberapa isu yaitu turunnya kualitas motif yang dihasilkan, perubahan motif tradisional untuk mengejar efisiensi waktu, serta perubahan motif karena akulturasi budaya yang semakin deras di era informasi yang semakin mudah diakses. Pengerjaan teknik jahit celup yang membutuhkan craftmanship skill yang tinggi membuatnya terkesan sulit sehingga kurang diminati, hal ini berdampak kepada regenerasi perajin Oleh karenanya diperlukan metode pengajaran teknik jahit celup yang modern dan sesuai zamannya. Pembuatan bahan ajar berbasis tutorial yang mencakup buku dan video simulasi dapat menjadi salah satu solusi dalam menghadapi permasalahan di atas. Bahan ajar berbasis tutorial diharapkan dapat menampilkan ilustrasi-ilustrasi yang lebih mudah dimengerti dibandingkan dengan teks, serta didampingi dengan video tutorial yang dapat menjelaskan proses pembuatan langkah demi langkah secara langsung. Pembuatan video tutorial juga dapat menjadi sarana penghubung di masa New Normal terutama kaitannya dengan pembatasan kegiatan yang melibatkan banyak orang. Selain itu, bahan ajar berbasis tutorial ini akan berfungsi sebagai alat edukasi karena mencakup hasil riset yang sudah dilakukan mengenai sejarah dan metode pembuatan teknik jahit celup, baik yang tradisional dan kontemporer. Bahan ajar teknik jahit celup Indonesia sudah diseminasikan pada kegiatan Diseminasi dan Pelatihan Bahan Ajar Teknik Jahit Celup Indonesia, yang diselenggarakan di Kampoeng Mataraman, Yogyakarta, 27 November 2021. Terdapat 14 perajin yang ikut serta yang mempunyai pengalaman dan kemampuan yang berbeda. Kegiatan dilakukan selama enam jam meliputi kegiatan bedah buku dan video ajar yang diikuti dengan praktek pembuatan kain dengan teknik jahit celup mengikuti petunjuk pada bahan ajar dan diakhiri dengan pengisian kuesioner evaluasi. Beberapa masukan telah disampaikan mengenai diperlukannya petunjuk tambahan mengenai cara mengakses QR code dan juga keterangan tambahan mengenai perhitungan kain dan pewarna pada bagian metode. Secara garis besar, dapat disimpulkan bahwa semua peserta merasa senang mengikuti kegiatan workshop dan merasakan manfaat dari bahan ajar yang dibagikan. Mereka berharap kegiatan seperti ini dapat lebih sering diadakan.



Capaian

Kegiatan



Testimoni Masyarakat

1. Teratasinya permasalahan dalam kurangnya literatur dan pengetahuan tentang teknik jahit celup. 2. Peningkatan ekonomi kreatif dengan memotivasi masyarakat perajin dan non perajin untuk mengembangkan motif kontemporer yang berbasis budaya Indonesia dan menerapkannya pada produk tekstil yang lebih beragam. 3. Terbentuknya masyarakat/wilayah binaan yang diindikasikan dengan meningkatnya kualitas hidup dan apresiasi masyarakat terhadap dunia perguruan tinggi terutama ITB serta terjalinnya hubungan harmonis antara dunia perguruan tinggi dan masyarakat