Dian Rosleine
Perubahan iklim global telah berdampak pada keseimbangan lingkungan di Indonesia seperti semakin rentannya kawasan pantai utara Jawa terhadap bencana penurunan muka tanah, banjir rob maupun banjir daratan, serta hilangnya keanekaragaman hayati pada ekosistem mangrove. Keberadaan kawasan mangrove di Ujungpangkah, Kabupaten Gresik menjadi bagian penting dari kawasan pesisir utara Jawa Timur yang tidak hanya menjadi habitat bagi spesies vegetasi dan satwa mangrove namun menjadi area penyangga penting dari ancaman bencana ekohidrologi. Pentingnya kawasan diperkuat dengan ditetapkannya sebagai Kawasan Ekologi Esensial (KEE) dan Kawasan Burung Penting (Important Bird Area) karena keberadaan setidaknya 40 jenis burung, termasuk Pelikan Australia (Pelecanus conspicillatus) sebagai spesies kunci dari burung migran yang mendatangi kawasan. Namun demikian, fakta menunjukkan bahwa kelestarian ekologis terancam dengan adanya kegiatan perikanan tambak yang belum ramah lingkungan. Pemanfaatan hutan bakau yang tidak berkelanjutan, terutama konversi lahan menjadi tambak, memicu terjadinya ketidakseimbangan ekologi. Sebagai dampaknya, masyarakat lokal menghadapi tantangan bencana ekologi dan ekonomi yang akan berdampak pada penurunan produksi tambak secara drastis. Hal ini menuntut adanya perencanaan secara lebih terpadu untuk pemanfaatan ekosistem mangrove secara berkelanjutan.
Mengingat potensi permasalahan yang berdampak luas serta mendesak untuk dipecahkan, menuntut upaya serius dalam rangka mitigasi, adaptasi, dan penanggulangan bencana melalui program pengabdian masyarakat. Kegiatan ini dilakukan dengan pendekatan berbasis lanskap dalam upaya mitigasi, adaptasi, dan penanggulangan bencana diharapkan dapat menjadi alternatif dalam merehabilitasi dan meningkatkan KEE mangrove Ujungpangkah, sehingga memberikan kontribusi signifikan terhadap keberlanjutan ekologi dan kesejahteraan masyarakat. Kegiatan direncanakan dalam skema multiyears selama dua tahun dengan kegiatan utama berupa sosialisasi perencanaan lanskap KEE, diseminasi pengetahuan pelestarian mangrove dengan metode boardgame “Birds, Blocks, and Biotopes”, serta implementasi perencanaan lanskap.
Melalui kegiatan ini diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan serta kapasitas masyarakat lokal dan pemangku kepentingan di Kawasan Ekosistem Esensial (KEE), sehingga dapat meningkatkan kesadaran akan pentingnya menjaga kelestarian lanskap pesisir. Keterlibatan dosen serta mahasiswa S1 MBKM dan S2 lintas fakultas/sekolah menjadikan kegiatan ini sebagai ruang kolaborasi yang penting dalam mewujudkan kebermanfaatan ilmu dan pengetahuan secara lebih luas. Selain itu, pemanfaatan model permainan boardgame dapat dengan mudah dan sangat potensial untuk dilanjutkan, dikembangkan, dan direplikasi oleh masyarakat.
meningkatkan pengetahuan serta kapasitas masyarakat lokal dan pemangku kepentingan di Kawasan Ekosistem Esensial (KEE)
Memberikan wawasan dan pengetahuan tentang pentingmya mangrove serta pengelolaan yang berkelanjutan