Asep Darmansyah
Permakultur di Indonesia belum dikenal secara luas. Oleh karena itu, tim pelaksana pengabdian kepada masyarakat LPPM ITB mengenalkan sistem permakultur kepada generasi muda siswa-siswi SMAN Cimanggung sebagai bentuk sosialisasi dan pemberi motivasi dalam pemanfaatan lahan, tanaman dan ternak secara terintegrasi dan berkesinambungan. Kegiatan dilaksanakan melalui pelatihan dan pendampingan, dengan membawa mereka melihat langsung Kebun Permakultur Alam Endah di dekat lokasi sekolah mereka. Target dari kegiatan pelatihan dan pendampingan ini adalah agar para siswa mengenal permakultur, mampu memelihara kesehatan diri dan kelestarian lingkungan, dan mampu mengembangkan kebun permakultur di lingkungan sekolah atau halaman rumahnya masing-masing. Hasil kegiatan menunjukkan bahwa para siswa memahami dan mampu memelihara kebersihan diri dan menjaga lingkungan bersih dan sehat melalui kebun permakultur sekolah.
Siswa memperoleh pengetahuan dan pemahaman tentang lingkungan, keberlangsungan, ekosistem, & pertanian permakultur. Dengan dibimbing oleh guru dan difasilitasi oleh sekolah, siswa akan termotivasi untuk membangun kebun permakultur sekolah. Produk permakultur dapat diolah menjadi sumber makan siang para siswa, guru dan karyawan sekolah sebagai makanan yang sehat, bebas pestisida, serta organik, atau dapat dijual ke pasar.
Di halaman sekolah SMAN Cimanggung yang sebelumnya telah mempunyai taman hijau menjadi semakin terpelihara dan menjadi ruang belajar dan ruang rekreasi yang sangat menyenangkan. Kebun permakultur sekolah dapat mendukung kurikulum pembelajaran yang mencakup kesadaran lingkungan, keberlanjutan, dan kemandirian yang merupakan bagian dari Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) di sekolah. Pelatihan dan pendampingan terhadap para siswa SMAN Cimanggung mampu memberikan pemahaman yang baik terhadap mereka tentang pentingnya memelihara lingkungan yang bersih dan sehat melalui kebun permakultur sekolah.