Nova Suliska
Pengembangan suatu obat diawali dengan diketahuinya data empiris penggunaan suatu bahan atau tanaman oleh masyarakat, dilanjutkan pembuktian efek farmakologi serta keamanan pada hewan uji (uji praklink), dan uji klinik pada manusia. Penggunaan hewan uji pada eksperimental farmakologi sangat dibutuhkan dalam membuat model-model penyakit. Hewan uji yang sering digunakan pada percobaan farmakologi antara lain tikus, mencit, kelinci, marmut. Tikus galur Wistar dan galur Sprague Dawley merupakan galur tikus yang seirng digunakan untuk eksperimen farmakologi di Indonesia. Saat ini ada beberapa vendor yang menyediakan hewan percobaan seperti PT Biofarma, BPOM, UGM, dll. Selama ini, para peneliti menggunakan referensi dari jurnal-jurnal atau teks book dimana hewan yang digunakan adalah hewan yang hidup di luar negeri, sehingga diperlukan nilai-nilai normal pada hewan uji seperti nilai parameter biokimia dan hematologi yang bisa menjadi referensi untuk melakukan pengujian efek farmakodinamik dan uji toksisitas pra klinik khususnya hewan yang hidup atau tersedia di Indonesia. Tujuan riset ini adalah menentukan nilai parameter biokimia dan hematologi dari tikus galur wistar dan sprague dawley dari beberapa vendor penyedia hewan percobaan. Penyediaan hewan uji yaitu Tikus Wistar jantan dan betina masing-masing 10 ekor dari PT Biofarma, UGM, IPB. Tikus SD jantan dan betina masing-masing 20 ekor dari BPOM. Hewan uji diaklimatisasi terlebih dahulu di laoratorium selama 7 hari. Dilakukan pengukuran parameter hematologi yaitu hemoglobin, RBC, WBC, limfosit, basofil dan parameter biokimia yaitu glukosa, kolesterol, trigliserida, kreatinin, urea, SGOT, SGPT, HDL, LDL.
menentukan nilai parameter biokimia dan hematologi dari tikus galur wistar dan sprague dawley dari beberapa vendor penyedia hewan percobaan.
Hasil pengujian menjadi rujukan profil nilai normal hematologi dan biokimia Tikus Wistar dan Sprague Dawley