Susanna
Bencana krisis air tidak saja terjadi di dunia, juga terjadi di Indonesia. Beberapa daerah di pulau Jawa dan Nusa Tenggara Timur sering dilanda kekeringan dan krisis air. Berbagai upaya dalam mengatasi kekeringan atau krisis air diantaranya rain water harvesting , reboisasi hutan, pelestarian hutan dan lain-lain. Sumber air tidak saja dari air laut, air tanah, danau dan sungai tetapi juga di atmosfir atau udara mengandung air. Sebagai daerah tropis, kandungan air di udara cukup tinggi atau dikenal dengan kelembaban tinggi. Potensi ini akan dimanfaatkan dalam pengabdian masyarakat kali ini. Tujuan pengmas adalah mendesain, merancang alat yang dapat menangkap air di udara. Prototipe alat yang akan dibuat disebut Jaring Embun. Alat di rancang sederhana seperti konsep daun menangkap embun. Embun ditangkap menggunakan jaring kemudian dikumpulka dan ditampung airnya. Dengan metode ini air yang didapat bebas dari polusi, ramah lingkungan dan berkelanjutan. Alat ini dapat digunakan untuk daerah-daerah perbukitan yangsulit air atau daerah pinggir pantai yang jauh dari mata air. Alat yang dibuat masih perlu dikembangkan lagi menjadi skala besar. Diharapkan menjadi solusi dalam memenuhi kebutuhan air bersih serta meningkatkan kesehatan dan kesejahteraan pendapatan masyarakat Indonesia.
Mendesain dan membuat alat water collector dari udara atau disebut jaring embun. uji coba water collector/ jaring embun
Dampak bagi masyarakat desa adalah melalui Teknolog Inovatif dapat menjadi solusi alternatif masalah krisis air di Indonesia Metode ini dapat menjadi daerah percontohan untuk daerah lain. Menyebarluaskan ilmu yang bermanfaat bagi masyarakat. Memeperkenal kan peran dan kontribusi KK/FS dan ITB di Indonesia terutama untuk permasalahan Indonesia dan dunia. Meningkatkan kesejahteraan masyarakat namun tetap menjaga kelestarian lingkungan dan membantu daerah bencana yg sering kekurangan air.