Harry Nuriman
Kegiatan ini menyoroti pentingnya pendekatan kolaboratif berbasis pentahelix—melibatkan pemerintah, masyarakat, perguruan tinggi, sektor swasta, dan media—dalam pelestarian lahan gambut di Kabupaten Berau, Kalimantan Timur. Dengan fokus pada program pemberdayaan masyarakat, penelitian ini menunjukkan bagaimana inisiatif seperti Desa Mandiri Peduli Gambut (DMPG) dan penggunaan teknologi berbasis web seperti aplikasi www.dmpg.org dapat mendukung rehabilitasi lahan gambut. Studi ini mengidentifikasi manfaat ekologis, sosial, dan ekonomi dari pendekatan ini, serta tantangan yang dihadapi. Artikel ini menggarisbawahi perlunya sinergi lintas sektor untuk menjaga kelestarian ekosistem gambut yang kritis di Indonesia.
Program ini bertujuan untuk meningkatkan kapasitas masyarakat dalam pengelolaan ekosistem gambut secara berkelanjutan melalui pelatihan, penyuluhan, dan pengembangan ekonomi berbasis lahan gambut.
Salah satu upaya meningkatkan efektivitas pengelolaan gambut adalah dengan mengembangkan aplikasi berbasis web, www.dmpg.org. Aplikasi ini dirancang untuk memudahkan pengumpulan, penyimpanan, dan analisis data terkait kondisi lahan gambut. Melalui aplikasi ini, masyarakat dapat melaporkan kondisi terkini lahan gambut, seperti tingkat kelembapan, ancaman kebakaran, atau aktivitas ilegal. Data yang terkumpul akan dianalisis untuk memberikan rekomendasi pengelolaan berbasis bukti. Selain itu, aplikasi ini juga menjadi platform edukasi yang menyediakan informasi tentang pentingnya menjaga ekosistem gambut dan cara-cara praktis yang dapat dilakukan masyarakat untuk ikut serta.