Rintisan Kawasan Binaan Lereng Selatan Gunung Manglayang Jawa Barat
Nama Peneliti (Ketua Tim)

Joko Wiratmo



Ringkasan Kegiatan

Sistem iklim terdiri dari komponen atmosfer, hidrosfer, lithosfer, biosfer, humanosfer dan kriosfer. Pada kesempatan ini yang menjadi pokok perhatian adalah atmosfer, hidrogeologi, lingkungan hidup dan humanosfer. Gunung Manglayang merupakan salah satu gunung yang mengitari kawasan Bandung yang dari waktu ke waktu banyak mengalami perubahan dimana sisi lereng selatannya makin banyak mengalami kerusakan lingkungan akibat makin maraknya pembangunan pemukiman di kawasan tersebut. Jumlah sumber mata air bersihpun berkurang cepat bahkan bukan tidak mungkin suatu saat nanti masalah air bersih ini makin mengemuka apalagi di saat musim kemarau panjang akibat variabilitas iklim seperti El Nino dan Dipole Mode positif dan perubahan iklim.

Pemahaman tentang bencana kebumian khususnya hidrogeometeorologis dan permasalahan lingkungan masih belum sepenuhnya dipahami oleh masyarakat. Tingkat pendidikan yang beragam berkontribusi besar pada belum meratanya pemahaman tersebut. Pemerataan kesadaran lingkungan akan membawa perbaikan pada kondisi lingkungan yang cenderung dari masa ke masa makin banyak yang rusak sehingga penting untuk menjadikan kawasan selatan Manglayang sebagai kawasan binaan.
Generasi muda harus dibekali dengan pengetahuan kebumian dan lingkungan yang cukup agar tumbuh kesadaran tinggi tentang pentingnya daya dukung lingkungan bagi aktivitas manusia sehingga mereka berupaya untuk berkontribusi membangun lingkungan yang baik. Issue issue lingkungan yang terdampak oleh variabilitas dan perubahan iklim harus masyarakat khususnya generasi mudanya ketahui. Banjir, kekeringan, kurangnya sumber air bersih akibat siklus hidrologi terganggu dimana tutupan lahan/vegetasi/hutan makin berkurang menjadi peristiwa yang menonjol pada waktu waktu tertentu. Keluarga Sadar Lingkungan (Kadarling) diharapkan bisa dimulai dari para generasi muda ini. Embrio ini juga dilaksanakan pada skala nasional sebagai jejaring untuk lebih mendetailkan dan mencari model yang tepat di berbagai tempat. Mengingat bahwa untuk mengumpulkan generasi muda berusia 17-20 an tahun secara teknis sulit untuk dilakukan maka cara yang relatif mudah adalah menyasar pada siswa SMA/SMK/Pontren/MA. Dengan demikian pada jangka panjang kadarling akan terbentuk dan tersebar kemana mana sehingga lingkungan hiduppun akan makin terjaga keasrian dan fungsinya.



Capaian

Merintis terbentuknya kawasan binaan di sisi selatan Gunung Manglayang Jawa Barat dari perspektif kebumian dan lingkungan. Memotivasi generasi muda untuk berkontribusi aktif dalam menjaga lingkungannya agar siklus hidrologi terjaga dengan baik. Merintis terbentuknya Keluarga Sadar Lingkungan (Kadarling) yang peka akan issue issue lingkungan dan tidak mudah terprovokasi oleh berita berita hoaks terkait variabilitas dan perubahan cuaca dan iklim serta lingkungan.



Testimoni Masyarakat

Rintisan kawasan binaan akan memungkinkan warga untuk lebih berkreasi dan berinovasi terhadap permasalahan lingkungannya dengan mencari solusi nyata dan alternatif untuk menyelamatkan lingkungan agar sesuai dengan peruntukannya. Generasi muda (tidak hanya kasuistik di Bandung/Jawa Barat saja) termotivasi untuk mengatasi masalah lingkungan di sekitarnya. Merintis agar terbentuk keluarga keluarga sadar lingkungan (kadarling) yang peka terhadap berbagai berita dan informasi tentang variabilitas (dan perubahan) iklim serta lingkungan dan terhindar dari berita hoaks.