Rusmawan Suwarman
Berikut adalah abstrak berdasarkan dokumen Anda:
Abstrak
Banjir adalah salah satu bencana hidrometeorologi yang sering terjadi di Indonesia, menyebabkan kerugian ekonomi, sosial, dan lingkungan yang signifikan. Untuk mengatasi tantangan ini, sebuah sistem peringatan dini banjir berbasis teknologi dikembangkan melalui kolaborasi antara Institut Teknologi Bandung (ITB) dan Badan Informasi Geospasial (BIG). Sistem ini dirancang untuk wilayah Kabupaten Kendal, Kabupaten Batang, Kabupaten Pekalongan, dan Kota Pekalongan, dengan tujuan memberikan informasi prediksi genangan banjir secara cepat dan akurat kepada masyarakat dan pemangku kepentingan.
Metodologi pengembangan sistem ini melibatkan pendekatan lookup table, yang terdiri dari dua tahap utama: pembangunan database dan pengoperasian sistem prediksi. Tahap pembangunan database mencakup pengolahan data curah hujan satelit GSMaP menggunakan metode Monte Carlo untuk mengatasi ketidakpastian data. Data ini menghasilkan ensemble data hujan probabilistik yang mencerminkan berbagai skenario pola hujan. Selanjutnya, model hidrologi dan banjir dikembangkan menggunakan pendekatan Rain-on-Grid, yang memproses input curah hujan langsung pada setiap sel dalam area studi. Data historis debit sungai dan genangan banjir digunakan untuk membangun korelasi empiris antara hujan, debit, dan genangan.
Tahap sistem prediksi operasional dilakukan dengan memanfaatkan high-performance computing (HPC) untuk menjalankan model probabilistik secara harian. Prediksi cuaca dari Global Forecast System (GFS) digunakan untuk memperbarui data prediksi curah hujan dan genangan banjir, yang mencakup informasi kedalaman genangan (rendah, sedang, dan tinggi) beserta probabilitasnya. Data ini kemudian disajikan dalam format visual melalui platform WebGIS, memungkinkan akses mudah dan cepat melalui dashboard interaktif di situs seiswing.com/igt.
Proyek ini juga melibatkan validasi dan penyempurnaan melalui supervisi lapangan pada 5 Juni dan 4 September 2024, serta diskusi kelompok terarah (FGD) dengan BPBD dari wilayah target pada 7 November 2024. Hal ini memastikan bahwa sistem tidak hanya relevan secara teknis tetapi juga memenuhi kebutuhan lokal.
Hasil yang dicapai mencakup sebuah sistem prediksi genangan banjir yang terintegrasi dengan data spasial dan temporal, memberikan informasi prediksi yang dapat diandalkan hingga tiga hari ke depan. Sistem ini diharapkan dapat meningkatkan kesiapsiagaan masyarakat, mendukung pengambilan keputusan oleh pemerintah daerah, dan mengurangi risiko serta dampak bencana banjir. Dengan inovasi berbasis teknologi dan kolaborasi lintas sektor, sistem peringatan dini ini menjadi langkah maju dalam pengelolaan risiko bencana hidrometeorologi di Indonesia.
Tersedianya pemodelan prediksi bahaya banjir. Tersedianya visualisasi spasial pemodelan bahaya banjir yang berkualitas.
Untuk Kelompok Keahlian: Mendapatkan exposure KK SA dapat berkontribusi pada bidang kebencanaan hidrometeorologi. Untuk Program Studi Meteorologi: Mendapatkan pengalaman yang baik untuk menambah wawasan di pengajaran ataupun aktivitas laboratorium. Untuk ITB: Projek ini melibatkan kolaborasi dengan KK antar Fakultas. Untuk Indonesia: Projek ini berkontribusi dalam meningkatkan kapasitas masyarakat/lembaga pemerintah dalam menghadapi bencana.