Deni Suwardhi
Tidak bisa dipungkiri sains dan pengetahuan penyandang disabilitas dan lansia (DILANS) belum sepenuhnya berkembang dan sporadis di berbagai perguruan tinggi dan berbagai lembaga penelitian. Mungkin situasi ini tidak mengherankan kalau pada akhirnya berbagai kebijakan dan intervensi pengembangan program tidak sepenuhnya dapat menjawab secara efektif berbagai persoalan yang dihadapi. Apalagi kalau keberpihakan yang menyeluruh tidak nampak dalam pengembangannya, termasuk keterlibatan dalam setiap proses pengambilan keputusan.
Data adalah salah satunya. Sering mengemuka dalam perbincangan, namun tidak sepenuhnya diselesaikan secara tuntas dengan berbagai alasan. Sumberdaya yang terbatad salah satunya. Namun empat sumber data yang ada yang selalu dipakai dalam pengambilan kebijakan: SUSENAS/Supas (BPS), Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS, Kemensos), Kemiskinann Ekstrim dan Registrasi Sosial Ekonomi (Regsosek, Bappenas) belum sepenuhnya memenuhi. Panduan yang disarankan Washington Group on Disability Statistics. Jadinya jumlah disabilitas yang didata tidak akurat dan tidak menggambarkan semua ragam disabilitas.
Upaya yang menyeluruh dalam membenahi data adalah salah satu yang saat ini dikembangkan DILANS Indonesia dengan mengajak berbagai lembaga penelitian dan perguruan tinggi. Tm Pengabdian Masyarakat dari Prodi Geodesi dan Geomatika FITB salah satu yang berpartisipasi dalam pengembangan model pemetaan partisipatif berbasis geospasial, termasuk kajian aksesibilitas, audit dan verifikasi infrastruktur. Kegiatan dilakukan di Kecamatan Sumur Bandung, Kota Bandung kawasan di ring-1 Kota Bandung, yang dijadikan areal kolaboratif multi-fihak berbasis komunitas, Sumur Bandung Inclusive District Platform (SBIDP) sejak tahun 2023.
Secara demografis kawasan ini dihuni oleh hampir 39.680 orang, 12.801 Kepala Keluarga (KK) dengan komposisi penduduk penyandang disabilitas dan lansia diperkirakan sekitar 39680 0rang yang tersebar di lahan seluas hampir 3390 Ha dan tersebar di 4 kelurahan, 37 RW dan 232 RT . Jumlah penduduk lansia 4666 orang, penyandang disabilas 162 orang. Dari data yang solid akan melahirkan pengetahuan yang utuh. Ditopang sains yang komprehensif diharapkan akan muncul berbagai terobosan dalam pengembangan teknologi asistif dan intervensi yang efektif lainnya.
Membuat Model Data, termasuk data non-spasial dan spasial, kondisi disabilitas populasi berbasis individu serta infrastuktur dan lingkungan kota yang mendukungnya. Tersedianya Aplikasi Pemetaan Partisipatif Berbasis Android dengan konsepsi dan prinsip partisipatif. Aplikasi ini memungkinkan masyarakat untuk terlibat aktif dalam pengumpulan hingga pemanfaatan data. Tersedianya aplikasi Web Sistem Informasi Geospasial Perkotaan untuk Analisis Spasial pemenuhan hak-hak warga disabilitas dan lansia. Tersedianya Portal DILANS. Portal DILANS adalah database terpusat untuk data disabilitas kuantitatif dan kualitatif yang berkualitas. Portal ini adalah sumber daya yang terbuka dan dapat diakses untuk semua pendukung hak-hak disabilitas dan pembangunan berkelanjutan yang inklusif.
Kegiatan ini memberikan kontribusi penting bagi upaya peningkatan aksesibilitas perkotaan. Kolaborasi antara pemerintah daerah, masyarakat, dan lembaga akademis diperlukan untuk mewujudkan Kota Bandung yang inklusif dan ramah bagi semua kalangan. Diharapkan bahwa hasil penilaian ini dapat menjadi dasar yang kuat untuk langkah-langkah strategis berikutnya dalam mewujudkan Sumur Bandung yang lebih layak huni.