Teknologi Tepat Guna untuk Menghasilkan Minyak Dari Biji Kemiri Afkir Di Desa Kuneman, Nusa Tenggara Timur
Nama Peneliti (Ketua Tim)

Muhammad Yusuf Abduh



Ringkasan Kegiatan

Kemiri afkir adalah kemiri yang tidak memenuhi standar kualitas untuk pemasaran komersial dengan ciri pecah, retak, ataupun dengan bentuk yang tidak sempurna. Alor, sebagai salah satu kabupaten penghasil komoditas biji kemiri di Nusa Tenggara Timur, menghadapi kendala dalam penurunan nilai jual biji kemiri afkir. Biji kemiri afkir memilki potensi yang besar untuk diolah menjadi minyak kemiri dengan kandungan minyak mencapai 60%. Oleh karena itu, teknologi tepat guna diperlukan untuk mengolah biji kemiri afkir mengingat teknologi harus efisien dalam penggunaan bahan bakar maupun dalam menghasilkan produk. Pada program pengabdian masyarakat ini, tim SITH memperkenalkan beberapa teknologi tepat guna kepada masyarakat Alor berupa pemecah kemiri rotan tanpa menggunakan bahan bakar, hydraulic press penghasil minyak kemiri secara manual dengan tekanan tanpa bahan bakar, screw press penghasil minyak kemiri tenaga listrik . Penerapan teknologi tepat guna tersebut diharapkan mampu meningkatkan nilai jual dari kemiri afkir di Kabupaten Alor, Nusa Tenggara Timur.



Capaian

Meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan masyarakat Desa Kuneman terkait ekstraksi minyak biji kemiri.



Testimoni Masyarakat

Dampak kegiatan ini adanya teknologi tepat guna yang dikembangkan oleh KK Agroteknologi dan Teknologi Bioproduk dan KK Sains dan Bioteknologi Tumbuhan di lingkungan Sekolah Ilmu dan Teknologi Hayati, Institut Teknologi Bandung. Alat ekstraksi yang sudah dihibahkan kepada petani di Kecamatan Alor Selatan dapat digunakan untuk mengolah biji kemiri afkir menghasilkan minyak nabati sehingga dapat meningkatkan kesejahtaeraan petani di Alor Selatan