Indria Herman
Desa Kapitan Meo adalah sebuah desa di Kabupaten Malaka Provinsi Nusa Tenggara Timur dengan penghasil kemiri kualitas sangat baik. Desa yang memiliki 10 dusun ini berpenghasilan utama sebagai petani kemiri. Sebagian besar setiap rumah di desa ini memiliki 4-5 pohon kemiri dengan produksi mencapai 700 kg setiap musim kemiri. Kemiri ini dijual sebagai buah kemiri kering dengan harga pasaran bervariasi antara 3.000 – 8.000 rupiah perkilogram. Namun, harga biji kemiri, setelah dipecahkan cangkangnya bernilai 6-9 kali lebih dari harga buah kemiri kering. Permasalahan lain dari desa ini adalah keterbatasan listrik yang tersedia. Hanya bagian depan desa yang dekat dengan jalan raya yang tersedia listrik dengan pasokan yang terbatas. Tim ITB dengan program 3T dari kemendes melakukan kegiatan penerapan teknologi tepat guna dan sosialisasi kepada masyarat mengenai mesin pemecah kemiri. Dalam kegiatan ini, masyarakat desa Kapitan Meo diperkenalkan dengan mesin pemecah kemiri yang mudah untuk dioperasikan oleh semua orang yang diharapkan dapat meningkatkan penghasilan masyarakat desa.
Dapat menganalisis permasalahan yang ada di desa dan mencari solusi yang tepat Dan sesuai dengan kemampuan desa Dan masyarakat. Selain itu dapat mengindentifikasi industri pertanian di Indonesia secara Umum Dan distribusinya terutama di Indonesia Timur.
Mengirimkan Mesin pemecah kemiri yang mudah dioperasikan oleh masyarakat