Kartib Bayu
Petani nanas di Kabupaten Kubu Raya biasanya menjual buah segar langsung kepada tengkulak. Pada saat panen raya produksi melimpah dan Nanas merupakan komoditas yang mudah rusak dan cepat busuk, sehingga jika tidak terjual dalam 2-3 hari maka nanas akan membusuk, sehingga terpaksa harus dijual dengan harga murah. Beberapa petani dan perajian melakukan pengolahan buah nenas menjadi produk manisan kering, permen jeli nenas dan nata de pina, namun pemasaran masih dilakukan secara lokal, belum bisa di pasakan ke luar daerah apalagi dipasarkan ke pasar-pasar modern, termasuk belum dapat dipasarkan secara online. Kondisi tersebut diebabkan produk yang dihasilkan belum memilki PIRT, belum dikemas dengan baik dan belum dipasarkan dan dipromosikan dengan memanfaatkan media digital.
Metode pendekatan pelaksanaan PPM yaitu pendekatan Individu, kelompok, Intansional dan kolaborasi. Langkah-langkah yang telah dilaksnakan dalam membantu pemecahan permasalah mitra yaitu Survey dan Observasi lapangan, Koordinasi dan Sosialisai Program, Perancangan Teknologi dan Kegiatan, Pelaksanaan Workshop, Pendampingan dan Implementasi, Bantuan Kemasan Produk, monitoring dan evaluasi kegiatan. Hasil yang diperolah dari kegiatan PPM yaitu Meningkatkan kapasitas dan kompetensi kaum milenial untuk membuat desain kemasaan, teknik memotret Produk dan cara mempromosi serta memasarkan produk nenas, Para pemuda membuka usaha sendiri untuk membuat kemasan, potret produk dan pemasaran produk Nenas. Memperoleh desain kemasan produk Nenas Memperoleh media dan sarana promosi. Produk Nenas yang telah di kemasan dapat dipromosikan dan dipasarkan secara langsung maupun melalui media digital. Waktu pelaksanaan kegiatan mulai Bulan Maret sampai dengan Bulan November 2024, dengan lokasi kegiatan di Di Desa Limbung Kecamatan Sungai Raya Kabupaten Kubu Raya Kalimantan Barat.
Meningkatkan kapasitas dan kompetensi kaum milenial di Desa Limbung untuk membuat desain kemasaan, teknik memotret Produk dan cara mempromosi serta memasarkan produk nenas dengan memanfaatkan media digital secara online.
1. Peningkatan Pengetahuan dan keterampilan para pemuda mengenai Desain Kemasan, cara memottet produk, dan pemanfaatan media digital untuk promosi dan pemasaran produk 2. Diperolehnya beberapa alternatif desain kemasan produk, hasil photo produk dan upload produk produk pada media digital 3. Memiliki kemasan produk yang menarik dan disesuaikan dengan selera pasar. 4. Beberapa UMKM telah memperoleh Ijin Pangan Industri Rumah Tangga (PIRT) yang dicantumkan pada label kemasan produk 5. Perajin (UMKM) dapat mempromosikan dan mesarakan produknya secara online pada media digital 6. Peningkatan kemamapuan pelaku usaha untuk Pemanfaatan HP sebagai saranan untuk melakukan transaksi bisnis.