Trauma Healing melalui Pendekatan Biomedis dan Psikososial bagi Peyintas Bencana Gempa Bumi di Kecamatan Kertasari, Kabupaten Bandung, Jawa Barat
Nama Peneliti (Ketua Tim)

Lulu Lusianti Fitri



Ringkasan Kegiatan

Pada hari Rabu, 18 September 2024, telah terjadi gempa bumi tektonik di wilayah Kertasari, Kabupaten Bandung, Jawa Barat. Posko utama Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bandung menyampaikan terjadinya kerusakan pada delapan desa yang meliputi ratusan rumah, sejumlah fasilitas umum, seperti puskesmas, masjid, dan sekolah dengan tingkat kerusakan ringan, sedang dan berat hingga hancur. Dilaporkan pula terdapat ratusan warga juga mengalami luka ringan, sedang, dan berat.
Oleh karena itu, pada hari Selasa, 1 Oktober 2024, telah diterjunkan ke lokasi sekelompok tim tanggap bencana ITB yang terdiri atas anggota dari berbagai disiplin keilmuan yakni Sekolah Ilmu & Teknologi Hayati (SITH) dalam bidang biomedis, Fakultas Seni Rupa dan Desain (FSRD) beserta Psikolog ITB dalam bidang psikososial, Sekolah Farmasi (SF) serta melibatkan pihak luar yakni dokter-dokter mumpuni dari Fakultas Kedokteran Universitas Padjajaran (FK UNPAD). Bersama-sama, telah dicanangkan program terpadu pemulihan trauma dengan pendekatan Biomedis dan Psikososial bagi peyintas bencana gempa bumi. Program ini terdiri atas beberapa rangkaian yaitu:

1.SITH & Psikolog ITB: pemeriksaan kondisi neuropsikologis korban bencana untuk pendeteksian adanya gejala Post-Traumatic Stress Disorder (PTSD) menggunakan kuesioner PTSD Checklist for DSM-5 (PCL-5) serta perekaman gelombang otak menggunakan alat elektroensefalogram (EEG) portable MUSE, serta pendampingan psikologis. 2.FSRD: pelaksanaan kegiatan art-therapy untuk korban bencana kelompok usia anak-anak yang duduk di sekolah dasar. 3. SF & FK UNPADpemeriksaan kondisi medis atau anamnesa serta pemberian obat gratis kepada korban bencana



Capaian

Memberikan bantuan berupa pemeriksaan medis dan obat-obatan. Mendeteksi dan memantau kondisi neuropsikis korban bencana. Melaksanakan kegiatan art therapy untuk korban bencana kelompok anak-anak. Memberikan bantuan berupa sembako



Testimoni Masyarakat

Program tanggap bencana terintegrasi multi-disiplin yang telah dilakukan sebagai bentuk pengabdian masyarakat sekiranya sangat penting untuk tetap dilakukan dan dilanjutkan apabila terdapat bencana serupa di masa depan. Pemberdayaan terintegrasi memastikan korban bencana mendapatkan bantuan tidak hanya dari segi material namun juga kondisi mental yang terdampak bencana melalui pendeteksi gejala trauma dengan EEG, pemberian obat-obatan oleh apoteker, pendampingan gangguan traumatis oleh psikolog, pemeriksaan gangguan kesehatan oleh tim dokter, unutk membantu memulihkan trauma penyintas korban bencana melalui kegiatan terapi seni pleh penggiat seni.